17

631 25 9
                                    

Chelsa dan Brandon pun sampai dirumah mereka berdua pun bergegas untuk masuk ke kamar masing-masing serta bersiap-siap atau mungkin lebih tepatnya Chelsea saja yang bersiap-siap.

Chelsea Pov

Walaupun gue ini bomat aja sama penampilan dan juga gak mau ribet tapi tetep aja dong harus tampil memukau,setidaknya biar semua tau kalau seorang Chelsea jauh lebih memesona sekarang,'sombong dikit gapapa lah ya' ucap Chelsea dalam hati.

Lagian biasanya emang gitu kan kalau reuni,karena setelah sekian lama gak ketemu pasti orang-orang akan fokus sama sepak terjang kita sesudah lulus,sudah sebesar apa perolehan yang kita capai dengan tangan kita sendiri tanpa bantuan siapa pun.

Sebenarnya ini sih faktor utama gue gak mau dikasih kedudukan sama granpa,karena gue merasa gak bisa bangkit dengan usaha sendiri dan seakan-akan semua orang menilai kalau gue selalu dalam bayang-bayang nama keluarga.

"Seorang Chelsea gak akan mampu berdiri tanpa nama keluarga dia"

"Jangankan berdiri,mungkin mengangkat mukanya aja dia gak bisa"

"Emang namanya bisa sebesar ini tanpa marga Fileo dibelakangnya?"

Etc.

Itulah kata-kata yang selalu gue dengar setiap gue menuju tempat dimana orang-orang akan dengan mudah mengenali wajah gue,oleh karena itu sedari kecil gue membiasakan diri untuk hidup bersembunyi dan menghindari acara-acara bisnis yang melibatkan nama keluarga.

Jangankan acara bisnis bahkan waktu gue remaja dan diharuskan untuk dipublikasikan ke media,gue harus mohon-mohon sama papa untuk jangan ngelakuin itu karena gue udah ngebayangin konsekuensinya itu berat banget.Mungkin emang bukan gue aja yang ngalamin ini,begitu juga sepupu gue pun juga ngalamin ini tapi mereka bisa karena mereka bukan orang yang mempunyai sifat santai tanpa mau ribet.

Jadi itulah alasan sebenarnya gue gak mau dipublis karena kehidupan gue akan semakin ribet,ayolah gue bukan kayak Cam yang bisa acuh dengan sekitar atau bukan kaya Cas yang membuat mereka bungkam dengan sepak terjangnya menguasai media dan juga bukan si playboy Chresvin yang menebarkan sejuta wat senyuman menjijikan untuk mengelebuhi mereka para wartawan.

Gue ya si Chelsea yang grasak-grusuk.

Oleh karena itu mari kita buat mereka semua terkagum sama perubahan gue,belum lagi kan gue bawa pasangan ke sana.

Ya,walaupun orangnya kaya kanebo kering sih tapi gak apa-apa kalau muka cakep semuanya gak bakal dipikirin lagi.

Oke sekarang gue tinggal pilih mau pakek baju kaya gimana,sebenarnya sih gue mau coba pakai dres tapi yang gak ribet,gue telpon Ash aja coba buat nanya pendapatnya.

Tut..

Srrkk..

"Woi gimana broo,udah jalan ke reuni nih?" Tanya Ash di seberang sana.

"Belum,btw gue mau minta pendapat lo,gimana kalau gue pakai dres kesana?"

"WHAT!?ini lo gak lagi habis jatuh ketimpa tangga kaya peribahasa itu kan Chelss?" Heboh Ash.

"Gue serius kali nanya sama lo bego" yah gue jadi sebel denger dia ngomong gitu.

"Ya jelas fine fine aja dong,malah gue setuju,syukur alhamdulilah kalau lo mulai normal" jawab Ash sambil terkekeh.

"Emang lo yang gendeng"

"Tch,ayang beb mah gitu ama Ash" rengek Ash dengan nada menjijikkan.

"Oke,bye" salam gue dan langsung gue akhiri panggilan sepihak itu setelah gue udah nemuin jawabannya.

Langsung aja gue memilih dres yang ada di walk in closed dan akhirnya gue menemukan dress simple namun elegan dengan model lengan seperempat dan berkerah v neck serta berwarna biru muda yang panjangnya dibawah lutut serta model rok yang sedikit mengembang berhias mutiara kecil-kecil.

Gue pun langsung menuju kamar mandi untuk berganti baju.(btw dia udah mandi gaes ceritanya)

Setelah selesai gue pun menuju ke meja rias untuk berdandan ala kadarnya dengan memakai moisturizer,bedak tipis,berhubung bibir aku udah merah alami jadi aku cuman pakek lipglos dan selesai.

Gue pun memilih silleto berwarna putih dengan hiasan pita berwarna biru,setelah selesai gue pun langsung bergegas untuk keluar.

Di ruang tamu ternyata si triplek udah siap dengan setelan jas berwarna biru dongker serta pantofel hitam mengkilap,tak lupa mengenakan dasi yang warnanya serupa dengan setelan jasnya,'well dia terlihat semakin tampan,rasanya pingin gue makan deh auw' batinku yang mendadak gila.

"Ekhem" gue pun mencoba untuk menyadarkan si triplek yang ternyata sedari tadi juga melihat penampilanku.

"Yaudah yuk berangkat" ajakku sambil berjalan kearahnya yang sekarang berdiri di dekat single sofa lalu menggandeng tangannya dengan lancang,'persetan sama dia yang jijik gue pegang-pegang' kataku dalam hati.

Dan dia pun hanya mengangguk serta membiarkanku menggandeng tangannya dengan sembarangan,'mungkin dia lagi baik' batinku yang lagi-lagi menggema di pikiranku.

Kami pun berjalan bersama keluar menuju mobil yang sudah disiapkan layaknya sepasang kekasih,ya walaupun itu hanya dalam bayanganku saja.

Chelsea Pov End.

My Love Bodyguard (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang