05

2.8K 680 46
                                    

TAEHYUNG berdesis pelan, mencium bau darah mermaid yang memang sangat harum seperti kata vampir tua di bar.

Harum darah Lisa sangat unik, bagai wine memabukkan dengan tambahan bunga mawar.

Dirinya beruntung karena tak sengaja membaca pikiran salah satu pengunjung bar. Siapa sangka dia adalah Sandara, penyihir terakhir yang hidup menyendiri menunggu ajal.

Keberuntungan Taehyung tak berhenti di situ saja, ia juga membaca bahwa Sandara sedang menunggu salah satu teman lamanya.

Namun bukan itu letak inti kesenangan Taehyung.

Sosok keturunan mermaid inilah yang menjadi incarannya. Semenjak berhasil membaca pikiran Sandara, ia memutuskan untuk melihat sendiri bagaimana keadaan gadis mermaid yang penyihir itu sembunyikan dari dunia luar.

Maka dengan sedikit kekuatan vampirnya, Taehyung mulai mengendalikan pikiran Sandara sehingga wanita tersebut mengiranya sebagai sosok teman yang ia cari.

Sangat mudah mengendalikan Sandara, pikir Taehyung pada awalnya. Kemudian terasa wajar karena sihir Sandara telah melemah dan ajalnya akan segera datang.

Taehyung sangat-sangat-sangat beruntung.

"Keluar!" pekik Sandara setelah melihat Taehyung melangkah lebih maju ke depan.

Namun Taehyung bergeming di tempatnya. Perlahan kedua iris mata pemuda tersebut berubah menjadi biru gelap, dengan tatapan yang terpaku pada darah di tangan Lisa.

"Taehyung, jangan sekarang!"

Ia menggeram berat, menyadarkan Sandara bahwa vampir tak akan bisa menahan nafsu jika berhadapan dengan bau darah mermaid. Terutama pada mermaid yang sedang di masa mencari soulmate.

Taehyung mendelik tajam lalu melemparkan Sandara hingga menabrak meja.

"Sandara!"

Sekejap mata sihir Sandara lenyap. Kini rumah ini tak lagi terlindungi oleh mantera sehingga harum tubuh juga bau darahnya akan menyebar, sebuah malapetaka.

Tubuh Lisa bergetar ketakutan. Mimpi buruk yang tak ingin dia pikirkan menjadi nyata.

Taehyung melesat, mencengkram tangan Lisa erat walau gadis itu berupaya melepaskan diri. Ia mengamati darah si gadis yang berwarna biru dengan kemilau ajaib.

"Elisabeth, kau sangat harum." Ucapnya dengan binar mata penuh kekaguman.

"Benar kata orang, darah mermaid adalah candu. Pantas mereka ditangkap hidup-hidup untuk dijadikan makanan."

Lisa tidak tahu harus melakukan apa. Klan mermaid terlalu lemah jika berhadapan dengan klan lain di daratan. Hingga tubuhnya mulai bergetar ketakutan.

Mengerikan.

Taehyung yang ia kira akan menjadi soulmate dan menyelamatkan hidupnya, malah menginginkan darahnya saja.

"Jangan menangis, ini tak akan sakit."

Taehyung menyeringai lebar, lalu mulai mendekatkan mulutnya yang berhias taring ke leher Lisa.

Agak sayang Lisa adalah seorang mermaid. Dia gadis yang sangat cantik tapi harus mengalami kemalangan seperti ini.

Namun Taehyung tak peduli, yang ia inginkan hanya merasakan darah mermaid.

Sebelum bibir Taehyung berhasil menyentuh leher Lisa, tubuhnya terpental keras hingga keluar rumah. Meninggalkan sebuah lubang besar di dinding, kekuatan yang tak main-main.

Lisa sontak tersentak di tempat.

Ketika ia perlahan mendongakkan kepala, terdapat sosok pria berkulit pucat dengan rambut perpaduan warna perak dan merah. Entah mengapa Lisa merasa pernah melihatnya.

"Theodore?"

Maka kemudian mata biru laut dan mata perak bertemu.

Taeyong memandang dingin pada Lisa yang sedang membeku di tempat. Diam-diam ia mengamati leher Lisa dan tak menemukan bekas gigitan vampir.

Tapi sekarang bukan waktunya untuk bersyukur.

Dahi Taeyong tertekuk dalam, bau darah Lisa sangat menyengat apalagi jarak mereka terlalu dekat. Ia tak bisa bertahan lama, mereka harus segera melakukan ritual.

Pria itu menoleh dan tatapan tajamnya terarah pada Sandara.

Bertepatan dengan Sandara yang sedang mencoba berdiri setelah menyeka darah di ujung bibir. Taeyong pikir harusnya Sandara sudah terlepas dari kekuatan Taehyung.

"Penyihir tua, bangun!"

Manik Sandara membola begitu melihat Taeyong. "Kau? Astaga, apa yang-"

"Aku akan coba tahan Taehyung di luar, kalian segera lakukan ritual." Potong Taeyong dengan nada perintah.

Sandara mengangguk patuh, membingungkan Lisa. Setahunya, Sandara bukanlah penyihir yang mau diperintah oleh orang lain.

"Berdiri." Titah Taeyong.

Sekujur tubuh Lisa merinding setelah mendengar ucapan bernada dingin tersebut. Namun ia tetap berdiri menuruti perintah Taeyong, seakan tubuhnya bergerak mengikuti kemauan si pemuda vampir.

Mereka kembali bertukar pandangan. Mata tajam Taeyong seolah menyiratkan agar Lisa mengikuti Sandara dan melanjutkan apa yang seharusnya dilakukan.

Untuk sepersekian detik tatapan Taeyong melunak, walau rautnya masih sangat datar. Kemudian tanpa berucap sepatah kata, vampir itu melesat pergi.

Baru setelahnya Lisa mengambil napas dalam. Ia tak sadar telah menahan napas ketika bertatapan dengan Taeyong, seperti ada sesuatu yang menekan suasana di sekitar mereka.

Jantungnya juga berdetak kencang. Dan Lisa sangat tak menyukai perasaan asing ini.

[tbc.]

siapa yang puas liat taeyong muncul? AKU LAH PASTINYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

siapa yang puas liat taeyong muncul? AKU LAH PASTINYA

05/21

nanaourbunny

[4] ForcedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang