25

2.8K 612 139
                                    

SEHUN masih terbahak bahagia setelah menusuk jantung Taeyong.

Ia merasa di awang, merasa tidak tertandingi dan tidak akan kalah lagi. Karena satu-satunya saingan dalam hidup Sehun adalah nama mayat vampir yang berada di bawah kakinya.

"Taeyong-"

Lisa terkesiap, langsung menutup mulut karena tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

Kondisi Lisa tidak lebih baik. Salah satu tangannya menutupi luka besar di perut, sejak tadi Lisa mati-matian menyeret tubuhnya untuk menghampiri Taeyong.

Namun kenyataan menampar Lisa. Taeyong mati di tangan Sehun.

Mata Lisa mulai berkaca-kaca, tak lama kemudian bulir bening meluruh melewati kedua pipinya. Ia jatuh bertekuk lutut karena tubuhnya tidak kuat untuk berdiri lagi.

Lisa terisak keras sambil memanggil nama Taeyong beberapa kali. Dada Lisa terasa sesak dan panas sehingga mengambil napas pun sulit. Tak disangka simbol mawar mulai pudar di tangan kirinya.

Sementara itu simbol lain bercorak serigala melolong muncul di tangan kanannya. Itu adalah tanda ikatan soulmate antara ia dan Sehun.

 Itu adalah tanda ikatan soulmate antara ia dan Sehun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukankah tanda itu lebih baik, Mate?"

Lisa mendongak, menatap Sehun dengan mata yang masih basah karena menangis. Tampaknya pria itu sudah sadar dan berubah menjadi manusia utuh.

"Mengapa kau menangisi sosok yang sudah mati?"

Tangan Lisa terkepal erat. Isakan terdengar kembali tak lama kemudian, membuat Sehun membuang napas kasar.

"Berhenti menangisi mayat itu, Lisa!"

Ternyata berhasil, bentakan Sehun berhasil membungkam mulut Lisa walau tubuhnya masih bergetar. Sehun mengambil napas dalam lalu berusaha membuang egonya.

"Kemarikan tanganmu, kita akan pulang ke rumah. Rumahmu yang seharusnya."

Sehun mengulurkan tangan dan disambut baik oleh Lisa. Hal tersebut membuat senyuman lebar terukir di bibir pria werewolf.

Namun ada yang aneh.

Sehun mengerutkan kening ketika Lisa terus menunduk memandang tanah. Tatapannya mengarah ke perut Lisa, tempat di mana ia menusukkan tombak perak beberapa menit yang lalu.

Manik Sehun membulat ketika tak ada setetes pun darah keluar dari sana. Ia juga baru sadar, darah mermaid Lisa—yang seharusnya mengundang banyak makhluk lain datang—sama sekali tak tercium.

"Li-Lisa, kau ... sudah...."

Sehun tak mampu menyelesaikan kalimatnya. Fakta yang baru saja ia ketahui seakan meruntuhkan seluruh pikirannya dalam sekejap.

Lisa mengangkat wajah yang tampak pucat di bawah sinar rembulan, memperlihatkan tatapan mata datar.

Namun ada yang berbeda, yaitu sepasang taring mengintip di balik belah bibir merahnya. Selain itu iris mata Lisa juga berubah abu-abu.

[4] ForcedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang