"Hey, Pretty Boy."
Taemin ingat ketika salah satu Hyung tersayangnya pertama kali memberinya julukan itu. Ia ingat pula bagaimana rasa panas itu menjalar ke pipinya karena malu dan jengkel sekaligus.
"Ya, Pretty Boy."
Panggilan itu lagi, tapi toh ia tetap menoleh dan tersenyum ketika pendar cokelatnya bertubrukan dengan manik kelam kesukaannya.
"Cantik sekali."
Ia terkekeh. Merentangkan kedua tangannya lebar-lebar berharap pria dengan surai yang kini gelap itu datang untuk mendekapnya.
"Kau sudah bekerja keras."
Hangat. Dan ia selalu suka rasa hangat dari pria tinggi yang kini sudah menenggelamkan dirinya dalam pelukannya.
"Kau datang.."
Meski ia tau prianya akan selalu mendukung apapun pekerjaannya tapi ia tidak menyangka pria ini akan datang dengan wajah lusuh dan lelah yang ketara.
"Eum.. Selamat atas album barunya."
Taemin mengangguk dalam dekapan Minho. Menghirup dalam-dalam bagaimana wangi parfum kesukaannya memenuhi indera penciumannya.
"Hyung, aku ingin kau menjadi tamu spesialku hari ini."
Minho meregangkan dekapannya. Menatap Taemin tepat di pendar cokelatnya dengan alis bertaut.
"Kamjagi?"
"Ani.. Tapi kau datang di saat aku akan melakukan siaran langsung."
Kali ini Minho mundur dan melepas dekapannya. "Whoa whoa.. Kau terlalu banyak permintaan." Serunya takjub sembari menggelengkan kepala.
Taemin terkekeh. Ia ingat kemarin lalu ia meminta Minho datang ke studio dimana ia melakukan syuting MV terbarunya. Dan bahkan hari ini di tengah jadwal Minho, Taemin memintanya datang dengan dalih ingin dijemput.
"Ayolah.. Tidak akan lama. Aku janji. Kau hanya perlu menyapa penggemar dan kemudian kau bisa pergi."
Minho menghela napasnya. "Setelah itu, aku bisa pulang tanpamu?"
Kali ini Taemin terdiam. Awalnya hari ini di kepalanya ia sudah merencanakan akan bermanja pada Minhonya. Well kalau tidak mau dibilang minta traktiran makan malam untuk kerja kerasnya hari ini. Tapi kan tetap saja..
"Ya, bagaimana bisa begitu?!"
"Kenapa? Aku pulang tanpamu pun hatiku masih milikmu kan?"
Taemin mendesah. Pasrah ketika manik kelam kesukaannya berpendar menggoda. Jelas ia tau kearah mana percakapan ini.
"Nde. Hatimu memang milikku. Jadi, sebagai pria yang hatinya dimiliki Lee Taemin, maukah kau menjadi tamu spesialku hari ini?"
Minho terkekeh. Apalagi ketika Taemin menyelipkan rambut panjangnya ke belakang telinga sembari memberinya kedipan lambat. Sangat jelas sedang menggoda kinerja jantung Minho.
"Ya, kalau sudah seperti ini.. aku mana bisa menolak."
Pada akhirnya Choi bucin Minho memang tidak akan bisa menang jika itu menyangkut kinerja jantungnya di hadapan seorang Lee cantik Taemin. Ahhh..
Well fed. Sebelum ditinggal pergi mari kita abadikan momen sebanyak-banyaknya. 😀
KAMU SEDANG MEMBACA
2MIN #FlirtFic
FanfictionApa itu permen kapas? Hanya sebuah gulungan permen ringan yang sangat manis. Eh, tapi tidak semanis Lee Taemin. Ketika prinsip Seorang Choi Minho tidak lagi hanya Taemin for life! Tapi juga keju for life! Tidak ada ranah dewasa. Hanya saja kamu pe...