Minho berdiri. Lalu duduk lagi. Berdiri lagi. Lalu duduk lagi. Berdiri lagi. Lalu duduk lagi. Berdiri lagi. Lalu duduk lagi. Berdiri lagi.. Lalu jatuh.
Taemin di depannya terhenyak. Manik karamelnya berkedip dua kali. Ia baru saja masuk ruang tunggu mereka ngomong-ngomong. Mulutnya sedikit terbuka karena kaget.
"Apa kau memiliki plester luka?"
Taemin berkedip. Menggeleng singkat sebagai jawaban. "Kenapa?"
Minho di depannya hanya mendesah. Terlihat sekali bahwa ia hanya melebih-lebihkan.
"Karena aku telah jatuh karenamu." Jawabnya disertai kedipan yang jelas sekali sedang menggodanya.
Key mengerang.
Onew menggeleng maklum.
Sedangkan Taemin terkekeh malu dengan ujung sepatu yang sudah menendang main-main lutut Minho yang masih terduduk di lantai.
"Ah, wae?"
"Kau konyol, Hyung."
Minho mendengus. "Padahal tanpa gravitasi pun aku sudah terjatuh karenamu." Gumamnya samar.
Dan Taemin hanya mengabaikannya lalu menempati sofa tempat Minho duduk tadi.
"Kalau begitu.. Teruslah jatuh untukku, Hyung." Balas Taemin tak acuh.
Minho terkekeh. Berbalik menghadap Taemin di belakangnya dan meletakkan kedua rangkai tangannya pada lutut Taemin. Kedua manik kelamnya berbinar memuja.
"With all my pleasure. Your Highness."
Key menyerah.
Onew tersenyum jenaka.
Dan di belakang mereka para stylish sudah menekap mulut mereka kelewat senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
2MIN #FlirtFic
FanfictionApa itu permen kapas? Hanya sebuah gulungan permen ringan yang sangat manis. Eh, tapi tidak semanis Lee Taemin. Ketika prinsip Seorang Choi Minho tidak lagi hanya Taemin for life! Tapi juga keju for life! Tidak ada ranah dewasa. Hanya saja kamu pe...
