Manik kelam Minho menatap Taemin. Lengkungan di belah bibirnya tak pudar meski Taemin sudah meliriknya risih.
"Aku berangkat." Pamit Minho setelah akhirnya pendar cokelat Taemin terpusat penuh padanya.
Taemin mengangguk. Tapi Minho tetap di hadapannya tak bergerak. Senyum di belah bibir Minho pun masih setia di tempatnya.
"Kenapa senyum-senyum?"
Senyum di belah bibir Minho melebar.
"Hanya memandangmu saja sudah membuatku tersenyum."
Taemin mendengus. Telinganya bergerak lucu. Tapi toh ia tetap berdiri juga untuk menggapai wajah Minho dan memberikan kecupan singkat di sebelah pipinya.
"Sudah. Selamat jalan."
Dua detik. Dan Minho masih disana dengan senyum lebar yang sama. Alis Taemin terangkat sebelah.
"Pipi satunya iri."
Taemin menepuk dahinya. Menggapai wajah Minho lagi dan meninggalkan kecupan singkat di sebelah lainnya.
"Sudah."
"Aku akan merindukanmu."
Taemin mengangguk. Pipinya merah dengan rambut yang sudah tidak lagi berjajar rapi di kepalanya. Baginya usakan di kepalanya sudah menjadi jaminan bahwa Minho akan kembali. Selalu akan kembali ke sisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
2MIN #FlirtFic
FanfictionApa itu permen kapas? Hanya sebuah gulungan permen ringan yang sangat manis. Eh, tapi tidak semanis Lee Taemin. Ketika prinsip Seorang Choi Minho tidak lagi hanya Taemin for life! Tapi juga keju for life! Tidak ada ranah dewasa. Hanya saja kamu pe...