Taemin baru saja selesai mandi. Pendar cokelatnya melirik Minho yang sedang duduk manis di pinggir ranjangnya. Ngomong-ngomong mereka sedang di rumah keluarga Lee, tepatnya di kamar si bungsu.
"Serius sekali. Sedang baca apa?"
Manik kelam Minho menatap Taemin yang sudah lebih segar. Meski di kepala pria kesayangan Minho itu masih tersampir selembar handuk kecil yang sedang ia gunakan untuk mengeringkan rambut.
"Melihat buku favoritku." Jawab Minho lengkap dengan cengiran khasnya yang sengaja menggoda.
"Hyung, itu kan album fotoku."
Cengiran Minho melebar. "Memang. Kau kan favoritku."
Taemin mendengus. Meski begitu toh ia membawa tubuhnya untuk duduk bersama Minho dan melihat album fotonya bersama.
"Kau dapat darimana?"
"Taesun Hyung yang memberinya. Dia bilang aku bisa menemukan aibmu disini."
Taemin mengangguk. "Dan kau menemukannya?"
Minho menggeleng seolah kecewa. "Yang aku temukan malah aku semakin jatuh pada pesonamu."
Pendar cokelat Taemin berputar. Disandarkannya sebelah wajahnya pada lengan liat Minho. Ia masih terpekur memandangi foto-foto pada album yang Minho bolak-balik sedari tadi ketika suara Minho kembali mengudara.
"Lihat, kau imut sekali disini."
Taemin tersenyum. Itu foto dirinya saat berumur 10 tahun. 5 tahun sebelum dirinya debut. Dan 3 tahun sebelum bertemu Minho.
"Tapi.." Minho menutup lembar terakhir album di tangannya. Jari telunjuk dan jempolnya ia gunakan untuk mengapit hidung Taemin yang nyaris menempel di lengannya.
"Kau tumbuh menjadi semempesona ini sekarang."
Kedua belah bibir Taemin melebar. Pendar cokelatnya menyipit seiring deretan giginya yang ikut menyembul dari belah bibir. Cantik. Tapi Minho tak cukup berani memuji pria yang selalu menolak mentah-mentah pujian cantik bagi dirinya.
"Lihat, siapa yang percaya diri."
Taemin terkekeh. Lengannya bergerak meraih bahu lebar Minho hingga membuat pria itu membungkuk ke arahnya. Wajah keduanya sejajar, dengan ujung hidung yang nyaris bersentuhan.
"Dan tebak, siapa yang membuatku seperti itu?"
Senyum itu menular. Terlebih nada menggoda yang Taemin gunakan. Dan kedipan yang sukses membuat kedua belah pipi Minho memanas.
Oh..
Dan ya.. Minho lebih memilih menyembunyikan wajahnya pada pangkuan Taemin dan berujar mengantuk kemudian. Minho lemah? Memang.
KAMU SEDANG MEMBACA
2MIN #FlirtFic
FanfictionApa itu permen kapas? Hanya sebuah gulungan permen ringan yang sangat manis. Eh, tapi tidak semanis Lee Taemin. Ketika prinsip Seorang Choi Minho tidak lagi hanya Taemin for life! Tapi juga keju for life! Tidak ada ranah dewasa. Hanya saja kamu pe...