Minho pusing. Di hadapannya Taemin tidak berhenti mondar-mandir karena terlalu bersemangat.
"Hey, Lee. Tidak cukupkah berkeliaran di kepalaku? Harus juga di depan mataku, huh?"
Langkah Taemin berhenti. Lidahnya menjulur mengejek. Serangan pertama gagal. Terlalu mainstream.
Minho mendengus. Tak kurang akal ia kembali membuka belah bibirnya.
"Mana yang sakit?"
Langkah Taemin berhenti lagi. Ia memeriksa tubuhnya. Aman. Tidak ada yang sakit. Pendar cokelatnya berkedip bingung.
"Tidak ada yang sakit, Hyung."
"Bagus. Cukup aku saja yang sakit akibat terjatuh berkali-kali padamu."
Taemin terkekeh. Telinganya bergerak lucu. Tapi ternyata itu tak cukup ampuh membuatnya berhenti mondar-mandir.
"Kenapa tidak ada libur sih?"
Lagi-lagi langkah Taemin berhenti. Ia buru-buru meraih ponsel yang ia letakkan di samping Minho. Memeriksa jadwalnya.
"3 hari lagi kita libur kok."
Minho mengibaskan tangannya.
"Libur untuk terus merindukanmu."
Pergerakan Taemin berhenti. Belah bibirnya merekah. Terkejut sendiri dengan serangan jarak dekat Minho yang kini sedang meraih tangannya dan mengusapnya lembut.
"Um-"
"Mau mendengarkan sesuatu?"
Tanpa menunggu jawaban Taemin, Minho sudah menarik duduk Taemin disisinya. Memasang sebelah earphone di telinga pria Lee kesayangannya. Dan menarik kepalanya agar bersandar pada bahunya yang kokoh.
"Err, Hyung. Aku tidak mendengar lagu apapun dari sini."
Minho terkekeh. Sebelah rangkai tangannya ia gunakan untuk menyentil main-main pucuk hidung Taemin.
"Memang. Aku hanya ingin dekat denganmu saja kok."
Oh oke. Taemin menyerah. Wajahnya merah hingga ke telinga.
Ditelusupkannya sebelah wajahnya pada bahu Minho dan mengerang disana.
Setidaknya cara ini berhasil menghentikan Taeminnya yang sukses membuat satu ruang tunggu pusing karena ulah mondar mandirnya sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
2MIN #FlirtFic
FanficApa itu permen kapas? Hanya sebuah gulungan permen ringan yang sangat manis. Eh, tapi tidak semanis Lee Taemin. Ketika prinsip Seorang Choi Minho tidak lagi hanya Taemin for life! Tapi juga keju for life! Tidak ada ranah dewasa. Hanya saja kamu pe...