Manik kelam Minho berbinar. Di hadapannya, Taemin tengah sibuk meliuk-liukkan badannya.
"Menurutmu, apa ini sudah bagus?"
Minho tergagap, ia sempat melamun tadi. Lengkungan sabit di wajahnya melebar seiring pendar cokelat Taemin yang menatapnya meminta pendapat.
"Hey, Lee Taemin. Selain menjadi seksi kau hidup itu untuk apa?"
Taemin berkedip. Alis Minho yang bergerak main-main menggodanya membuat ia mendesah keras.
"Berhentilah mengkonsumsi keju, Hyung. Lihat mulutmu itu.. Astaga!" Keluh Taemin tak habis pikir. Entah kenapa ia selalu tau maksud Minho meski Minho selalu saja ribet dengan ucapannya sendiri.
"Apa?"
Taemin menggeleng. Direbahkannya kepalanya pada paha Minho yang sedari tadi terhampar lurus di lantai. Ngomong-ngomong mereka sedang di ruang latihan dance SM.
"Lelah?"
Taemin bergelung. Wajahnya menghadap perut Minho yang tertutup sweater hijau gelap. Pendar cokelatnya menutup.
"Lelah sekali."
Minho hanya bergumam. Sebelah rangkai tangannya reflek membenahi helai surai Taemin yang sudah basah terkena keringat.
"Oke, hari ini aku adalah power bank pribadi milikmu."
Taemin tersenyum. Apalagi ketika ia merasakan ujung lengan sweater Minho menepuk-nepuk sekitar wajahnya, mencoba mengeringkan keringat yang tidak sepenuhnya ia usap dengan handuk tadi.
"Hey, Lee Taemin. Lihat apa yang aku pakai."
Ogah-ogahan pendar cokelat yang semula terpejam itu terbuka menatap wajah Minho yang berada di atasnya.
"Apa, Hyung?" Pendar cokelat itu menyipit meneliti wajah Minho yang sedang tersenyum lebar.
"Senyum yang kau berikan untukku."
Taemin tersedak. Sedetik kemudian gema lonceng berdenting dari tawanya.
"Usaha yang bagus, Hyung."
Senyum di belah bibir Minho kian lebar. Ketika wajah Minho mendekat, Taemin memilih untuk menutup kembali pendar cokelatnya.
"Hanya untukmu, Lee. Hanya untukmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
2MIN #FlirtFic
FanficApa itu permen kapas? Hanya sebuah gulungan permen ringan yang sangat manis. Eh, tapi tidak semanis Lee Taemin. Ketika prinsip Seorang Choi Minho tidak lagi hanya Taemin for life! Tapi juga keju for life! Tidak ada ranah dewasa. Hanya saja kamu pe...