°• START •°
Jangan kira selama hampir dua bulan di dunia modern ini Jungwoo hanya bermain, menikmati fasilitas dan kemanjaan yang Jaehyun berikan padanya.Karena nyatanya, diam-diam menggunakan handphone pemberian Jaehyun ia juga menyelidiki sendiri apa yang terjadi pada dirinya. Penyelidikannya dimulai dengan membaca komik dan novel yang bergenre fantasi dan mengangkat kisah atau titik balik seperti yang terjadi pada dirinya.
Sayangnya hal ini tidak banyak membantu, terkadang ia malah keterusan membaca komik atau novel tersebut hingga habis dan melupakan tujuan awalnya.
Merasa bingung ia menceritakan hal ini pada Jaehyun agar membantunya berpikir dan mendapatkan saran darinya.
"Kalau begitu pasti ada hal lain yang menjadi pembuka portal untuk masuk ke dalam novel."
"Tapi apa itu?" Jungwoo memberikan tatapan memelasnya. Jaehyun juga tahu kalau otak Jungwoo sulit di ajak berpikir sulit untuk waktu yang lama.
"Coba pikirkan lagi bagaimana kondisi sebelum kau datang ke dunia ini."
Jungwoo terdiam sesaat, wajahnya serius dan sesekali bibirnya akan mengerucut lucu sebelum akhirnya ia terlihat pasrah karena benar-benar tidak memiliki petunjuk apapun selain dirinya yang jatuh tertidur.
"Tidak tahu~ huhu" merengek putus asa adalah yang ia lakukan pada akhirnya. Jaehyun hanya geleng-geleng melihatnya.
Keduanya terdiam sesaat sampai akhirnya bunyi perut Jungwoo memecah keheningan itu.
"Hehehe" mata hazel Jungwoo menyipit, bibirnya terbuka ketika ia tertawa tak berdosa karena suara perutnya.
Jaehyun terkejut tapi tertawa setelahnya, Jungwoo ini benar-benar tidak terduga. Mereka baru saja selesai makan siang dua jam yang lalu dan perut Jungwoo sudah berbunyi lagi.
"Lapar lagi? Kau punya perut karet atau bagaimana?"
Jungwoo menggeleng dengan bibir mengerucut, "aku hanya ingin cemilan, tidak lapar. Berpikir lama membuat perutku membunyikan bel alami."
Konyol sekali.
Jitakan mendarat di kening mulus Jungwoo. Pelakunya siapa lagi kalau bukan Jaehyun. Tak menghiraukan Jungwoo yang meringis kesakitan ia segera mengeluarkan black card-nya dan menyerahkannya pada Jungwoo untuk digunakan.
"Pergi ajak Bibi Ahn untuk membeli cemilan di luar."
Jungwoo menerima kartu tersebut dengan perasaan gembira.
"Assa! Eit, kau tidak pergi denganku?"Melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, Jaehyun menggeleng. "Aku harus melakukan konferensi video dengan beberapa klien luar negeri sebentar lagi, ingat untuk tidak berpisah dari Bibi Ahn, paham?"
"Yes sir!" Jungwoo menghormat lucu sebelum berlari ke dapur dan berteriak memanggil Ahn ajumma "bibi~~".
- Koreapril -
Kawasan elit tempat Penthouse Jaehyun berada tentunya tidak memiliki supermarket di daerah sekitarnya. Butuh waktu 10 menit naik taksi untuk sampai ke supermarket terdekat di sana.
Sekarang dengan black card Jaehyun di tangannya Jungwoo dengan bebas memilih Snack apapun yang dia mau tanpa perlu melihat harga terlebih dahulu. Tak mendengarkan apa kata Jaehyun sebelumnya, ia dan Ahn ajumma sudah berpisah sedari tadi. Ahn ajumma ke bagian bahan-bahan dapur sementara Jungwoo pergi ke rak bagian Snack.
![](https://img.wattpad.com/cover/260035736-288-k772711.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANONIM - Jaewoo
FanficPair : Jaehyun Jungwoo Genres: Fantasy, Romance, Drama, boyslove Jaehyun adalah sosok tanpa nama bagi Jungwoo, layaknya anonim. Jungwoo adalah sosok yang menghilang tanpa alasan bagi Jaehyun, layaknya anonim. Layaknya anonim yang tidak diketahui bag...