Stranger

714 106 25
                                    

°• START •°

Hari yang sibuk. Taeyong selaku sekretaris CEO tentu saja merasakannya. Saat ini, setelah Jaehyun tiba di kantor ia harus segera mengkonfirmasi jadwal Jaehyun yang padat sepanjang hari ini.

"Pukul 1 siang ini anda memiliki pertemuan dengan Tuan Kim Rowoon dari JG company."

Jaehyun mengalihkan pandangannya dari Proposal JG company yang tengah di bacanya dan melirik arlojinya. Ia mengangguk dan berkata pada Taeyong, "aku sudah membaca proposalnya, jika ia sudah tiba antarkan saja ke ruanganmu, aku akan menyusul."

"Baik Daepyonim. Setelah pertemuan dengan Tuan Kim anda masih harus menghadiri rapat terkait pembangunan di kota B. Pukul 8 malam anda ada jadwal makan malam keluarga." Taeyong menutup map yang berisikan jadwal Jaehyun begitu selesai membacakan jadwal Jaehyun.

Jaehyun mengusap-usap dagunya, menimbang apakah ia harus hadir di makan malam keluarga kali ini atau tidak. Setelah cukup lama berpikir ia akhirnya mengangguk menyetujui pada Taeyong.

Tak menemukan penolakan jadwal dari sang atasan, Taeyong menghela nafas lega dan segera pamit undur diri dari ruangan tersebut.

Tepat pukul 1 siang, Kim Rowoon bersama sang sekretaris tiba di gedung Jung's Group. Mereka menghadap ke meja resepsionis terlebih dahulu untuk melaporkan kedatangan mereka.

"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" Sang resepsionis menyambut setiap tamu dengan seramah mungkin.

"Kami ingin bertemu dengan Jung Daepyonim." Sekretaris Rowoon lah yang bertugas untuk menjawab setiap pertanyaan seperti ini.

"Sudah membuat janji?"

"Sudah."

"Baik, kalau begitu harap tunggu sebentar." Petugas wanita di balik meja resepsionis itu segera mengambil telfon dan menghubungi Taeyong. Tak lama setelahnya Taeyong muncul, menyambut Kedua tamu itu dan mengantarkan mereka naik ke ruangannya.

Untuk menuju ke ruangan Taeyong mereka tentu harus melewati tempat para karyawan yang sibuk bekerja di meja mereka masing-masing. Tepat ketika ketiganya lewat ada seorang karyawan wanita yang memperhatikan dari balik bilik meja kerjanya.

Karyawan wanita itu tampak terkejut, ia menunduk dengan cepat lalu kembali mengangkat kepalanya memperhatikan lebih jauh penampilan dua orang asing yang datang ke perusahaan, lebih tepatnya ia memperhatikan satu-satunya perempuan yang berjalan bersama Taeyong dan Rowoon.

"Sial, itu Naeun! Apa yang dia lakukan di sini?!" Karyawan wanita itu mengumpat panik dan bersembunyi di depan komputernya.

"Lee Mijoo!"

"Aaaa!! Ah~ kau mengagetkanku!" Karyawan wanita itu, Lee Mijoo, terperanjat kaget dari tempat duduknya ketika seorang rekan kerja muncul dan memanggilnya, dan karena suara cemprengnya itu beberapa karyawan lain menoleh ke arahnya dengan tatapan terganggu.

"Apa-apaan, kau kenapa bertingkah seperti itu? Bantu aku menyortir berkas yang ini!"

Mijoo menghela nafas, melirik ke arah ruangan Taeyong yang baru saja tertutup.
Syukurlah dia tidak melihatku.













"... Saya benar-benar berharap anda mau menjadi investor utama kami dalam proyek ini."

Jaehyun tersenyum tipis ketika selesai mendengarkan rancangan yang di sampaikan Rowoon mengenai aplikasi game terbaru yang akan diluncurkan oleh JG company.

"Sejujurnya game war sangat populer akhir-akhir ini, karena itu aplikasi yang akan kau buat tampak pasaran dan membosankan bagiku. Konsep yang kau pakai juga sudah banyak digunakan oleh para pengembang aplikasi lain, kau sama sekali tidak memiliki sesuatu yang baru ataupun sesuatu yang akan menjadi ciri khas game mu, orang-orang akan berpikir dua kali jika ingin menginstal aplikasinya. Berinvestasi pada hal ini, just gonna wasting my time."

ANONIM - JaewooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang