02

1.7K 338 81
                                    

Selamat datang kembali!

02. Pain

;

Berdiam di dalam kamar dengan nuansa gelap membuat Jake tenang, dikamarnya hanya ada satu lampu tidur dan satu lampu untuk belajar. Memandangi foto sang ayah, memandangi foto adiknya. Tak sadar air matanya mengalir begitu saja.

"Jake nggak ada disisi kalian waktu itu. Ayah, kalau ayah nggak jadi pergi waktu itu, kalau aja Aeri nggak aku tinggal waktu itu semua nggak akan terjadi."

Flasback

"Kakak pulang aja, aku mau beli permen kapas." Gadis kecil yang usianya 8 tahun itu menyuruh kakaknya agar pulang lebih dulu.

"Nggak mau,  Aeri mau bohong lagi sama kakak kayak kemarin? Bilangnya mau lihat orang jualan ikan malah pergi ke lapangan. Disana berbahaya, banyak anak nakal." Kim Jaeyoon, mencoba menyeret Kim Aeri untuk pulang bersama. Kembarannya begitu bandel, padahal dia perempuan.

"Aduuh, kakak pulang aja. Cepat sana, nanti aku nggak kebagian permen kapasnya loh. Cepat sana pulang, nanti ayah marah."

"Nanti ayah akan marah sama kamu juga dek!"

"Nggak, ayah kan sayang aku. Kakak juga ada les, kalau bolos ayah bisa marah."

Iya, kedua anak Kim Seokjin itu pernah melihat bagaimana cerewetnya sang ayah kalau marah, apalagi bola matanya melotot bulat.

Setelah sampai dirumah, keadaan tenang tiba-tiba saja menggemparkan. Beberapa orang datang ke rumah Seokjin dengan membawa kabar buruk bahwa Aerin dilarikan ke Rumah Sakit.

;

"Dia tertabrak mobil."

"Aeri bertengkar dengan anak-anak di lapangan, saya nggak tau pasti. Tapi salah satu dari mereka nggak sengaja dorong Aeri ke tengah jalan waktu mobil melaju."

Perasaan Jaeyoon runtuh, baru beberapa menit yang lalu meninggalkan adiknya yang masih menginginkan permen kapas.
Jaeyoon meremas ujung baju sang ayah dengan mencoba menahan air mata, Jaeyoon benci sekali memangis.

Pada waktu itu juga dia tidak berani pergi ke Rumah Sakit, bahkan ke pemakaman pun.

"Jake, nggak usah sedih ya"

"Jake, sabar ya. Pasti mereka bakal kena karmanya."

"Jay sama Sunghoon emang nakal dari dulu. Aeri anak baik, dia pergi duluan. Jangan sedih ya Jake."

Flashback end

Dua tahun tepat setelah kepergian Aeri, Jake tidak menyangka bahwa Seokjin juga ikut pergi. Jake benci masa-masa itu, kehilangan sang Ayah dan juga ditelantarkan oleh Mamahnya.

"Mereka dorong kamu, semua orang nggak adil. Mereka nggak menghukum anak nakal itu, Aeri. Kakak akan cari keadilan buat kamu dengan cara Kakak sendiri," Jake menyeka air matanya, meremat ujung bingkai foto Aerin. "Kakak janji, jagain ayah ya disana."

Ceklek

Pintu kamar Jake terbuka, Taehyung ingin mengajaknya makan malam. Tapi dia mendapati Jake tengah tertidur pulas sambil memeluk foto Aerin dan Seokjin.

Taehyung mengangkat kaki Jake ke atas ranjang lalu menarik selimut agar Jake tidak kedinginan.

"Aku akan rawat Jake dengan baik, kak." Taehyung mengambil kedua bingkai itu perlahan agar tidak membuat Jake bangun.

;

Sepulang dari sekolah waktu itu, Jay pergi ke rumah sakit untuk menjenguk adik satu-satunya. Memandangi adiknya yang terbaring lemas dari luar ruangan, yang minggu depan akan menjalani operasi.

❝ ʙʟᴏᴏᴅʏ ᴘᴀʀᴛʏ ❞ ||ᴇɴʜʏᴘᴇɴ [ᴇɴᴅ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang