23

802 194 6
                                    

23. Taehyung?






















Lima menit yang lalu Jake tiba di cafe itu, menunggu seseorang yang selalu menerrornya. Dia melirik jam tangannya lagi, sudah pukul empat sore tapi orang itu belum datang juga.

Sesekali mencicipi kopi latte yang masih hangat, kopi yang dipesan oleh orang misterius itu.

Terlalu lama menunggu membuat Jake bosan, ingin rasanya dia pergi dari sini. Namun, jika dia pergi dia tidak akan tau rahasia yang dimaksud orang itu.

Perlahan mantanya terpejam, beberapa saat kemudian dia terkejut karena ada yang menendang kakinya dari bawah meja. Itu membuat matanya terbuka.

"How are you, Jaeyoon Kim?"

Jake menatap pria yang memakai pakaian serba hitam didepannya, sejak kapan orang itu datang?

"Langsung ke intinya aja, siapa lo? Buka masker lo!"

"Santai." Pria itu terkekeh pelan lalu membuka topi dan masker hitamnya. Disaat iti juga Jake terkejut dengan siapa orang yang telah menerrornya dari pesan.

"Jeon Jungkook?"

"Sudah saya bilang kamu cukup mengingat saya," Jungkook terkekeh lagi. Kedatangannya sukses membuat Jake marah.

"Siapa yang nggak inget sama orang yang udah bunuh saya."

Jungkook tersenyum, "Kamu tetap seperti dulu. Nyatanya bukan saya yang bunuh Seokjin, kamu perlu tau itu," Dengan santainya dia berkata seperti itu. Jake semakin tidak bisa menebak sifat pria didepannya.

"Kenapa diam? Bosan ya, mau jalan-jalan?"

"Nggak sudi gue—

"Aku, Kamu. Atau kamu bisa gunakan kata Saya. Saya harap kamu sopan didepan saya atau saya akan menutup semua rahasia dan membiarkan kamu mencari tau sendiri sampai kamu gila," Jungkook berdiri lalu melangkah pergi, tapi dia menoleh lagi pada Jake yang masih menatapnya tajam, "Tunggu apa lagi? Ayo ikut!" Ucapnya membuat Jake mau tak mau juga harus ikut.

"Buat apa sopan sama orang yang udah bunuh ayah saya." Gumam Jake, mereka telah berada di mobil mewah Jungkook  sekarang.

"Setidaknya sopan sama yang lebih tua. Padahal dulu ayah kamu selalu sopan pada semua orang. Apa didikan Taehyung itu tidak berguna?" Ucap Jungkook membuat Jake semakin marah, namun dia harus menahan amarahnya sekarang.

"Anda keluar dari penjara itu pasti membuat hidup Anda miskin, apa Papah saya membiayai hidup Anda? Apa hubungan Anda dengan Kim Taehyung?"

"Saya sudah kaya dari dulu." Jawabnya membuat Jake berdecih pelan, "Kalau kamu mau panggil saya dengan sebutan Paman pun saya nggak keberatan. Aneh rasanya kalau kamu terlalu formal, bersikap sopan dan tidak membentak itu sudah cukup."

Jake hanya menggerutu, lagi-lagi itu membuat Jungkook terkekeh. Menurut Jake, pria disampingnya itu sangat aneh.

Sudah hampir setengah jam sejak perjalanan tadi, mereka sudah sampai didepan apartemen mewah. Jake tidak tau kenapa Jungkook membawanya kesini, mungkin ini apartemennya?

Lima menit...

Sepuluh menit...

Lima—

"Nah, itu dia. Gunakan matamu baik-baik."

Jake mengikuti arahan dari mata Jungkook, mereka menatap pasangan yang baru saja turun dari mobil membawa tas belanjaan lumayan banyak. Jake kenal dengan orang itu, Papahnya dan...Mamahnya?

❝ ʙʟᴏᴏᴅʏ ᴘᴀʀᴛʏ ❞ ||ᴇɴʜʏᴘᴇɴ [ᴇɴᴅ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang