39. Run

341 66 26
                                    

Matahari sudah bersinar cukup terik di pagi ini. Beberapa orang berjalan dengan semangat yang mereka miliki masing-masing. Tapi tidak dengan namja yang satu ini, ia berjalan dengan muka datar tanpa semangat.

Sejak apa yang terjadi pagi tadi, Seokjin terlihat murung. Ia masih sulit menerima apa yang terjadi.

'Bukankah aku yang memintanya tidak memlihku.'

'Seharusnya aku senang, dia menuruti permintaanku. Tapi.....'

Akhirnya ia hampir sampai di cafe tempatnya bekerja. Seokjin berhenti melangkah. Matanya menangkap sosok yeoja yang terlihat sedang melihat-lihat cafe itu dari luar.

'Yeoja itu.... Sepertinya tidak asing.'

Seokjin memiringkan kepalanya, mengingat-ingat dimana ia pernah melihat yeoja itu.

'oh iya, dia yang langsung berlari setelah melihatku. Kenapa ia kesini lagi?'

Seokjin berjalan menghampirinya. Ia menepuk pundak yeoja itu pelan. Yeoja itu tersentak dan langsung menoleh kebelakang.

" Annyeong, apa kau ingin masuk?" Sapa Seokjin ramah.

Bukannya menjawab, yeoja itu malah mundur kebelakang, dan segera lari menjauh.

"Hei!!" Yeoja itu semakin jauh dari pandangan Seokjin. Seokjin semakin bingung dengan sikap yeoja itu. Sebelumnya ia juga menjauh ketika melihat Seokjin. Dulu, Seokjin berpikir yeoja itu menjauh karena terlalu terpesona dengan ketampanan yang ia miliki.

Yaampun, terlalu percaya diri sekali -_-

Sesaat berikutnya, Seokjin menyadari sesuatu, ia masih sempat melihat wajah yeoja itu. Yeoja itu..... terlihat ketakutan, seakan-akan Seokjin itu orang yang berbahaya.

Tiba-tiba, sedikit ingatan terlintas di kepala Seokjin. Entah kenapa tiba-tiba ia teringat kembali yeoja yang ada di mimpinya. Jangan-jangan itu yeoja yang sama? Apakah yeoja itu bagian dari masa lalunya?

"Hey Seokijn! Sedang apa kau disitu?" Sahutan dari manager cafe membuyarkan pikiran Seokjin.

"Ayo cepat masuk! Ada banyak hal yang harus dikerjakan."

"Baiklah." Seokjin pun mulai berjalan masuk ke cafe sambil terus memikirkan masalah tadi.

---__---

Sementara itu di rumah Nara, semua penghuni rumah sedang melakukan kegiatan rutinitas mereka. Namjoon, Suga, dan Hobi sedang bekerja keras membersihkan rumah.

"Akhirnya masalah selesai, si tua dan si muda tidak akan bertengkar lagi." Ucap Hobi. " Tidak kusangka Nara noona memilih Jungkookie." Sambungnya.

"Sepertinya masalah belum selesai. Aku masih menghawatirkan Seokjin hyung." Ujar Namjoon.

Suga yang menata buku di rak buku ikut berbicara. "Kau benar, Seokjin hyung terlihat tidak bersemangat pagi ini."

Hobi menghela napasnya. "Semoga semuanya baik-baik saja."

Sementara itu di tempat yang sama, Taetae tertidur lelap di sofa. Mungkin karena belum mendapat tenaga yang cukup untuk hari ini karena malam kemarin.

Disaat itulah, muncul seseorang berbadan mungil dengan pipi tembam di depan sofa tempat Taetae tidur. Anak itu mengguncang-guncang badan Taetae sehingga tidurnya terganggu.

"Tae, ayo bangun. Temanin aku jalan-jalan." Ucap Jimin berusaha membangunkan Taetae.

"Ayolah, aku ingin pergi ke taman. Ayo ikut!" Kali ini Jimin mengguncang badan Tae dengan cepat agar anak itu bisa terbangun.

7 Cute Baby'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang