19. I Dont Know 난몰라

2.4K 244 4
                                    

Sejak kejadian kemarin, Nara menjadi lebih canggung bertatap muka dengan ketujuh bayi. Bagaimana tidak? Semenjak kejadian itu, ketujuh bayi (kecuali Suga) berusaha mendekatinya.

Bukannya ia harusnya merasa senang karena direbutkan oleh 7 laki-laki? Tapi, Nara malah berharap tidak bertatap muka dengan mereka sekitar satu bulan, mungkin lebih.

Ia butuh waktu untuk memikirkan apa yang harus ia lakukan. Jika ia tetap tidak mengatakan siapa yang ia sukai, ia akan menjadi seperti 'perempuan sok jual mahal' yang menolak pernyataan cinta mereka. Tapi, jika ia mengatakan siapa yang ia sukai, yang lain akan merasa patah hati.

Ia merasa bimbang karena ini. Sambil tetap memikirkannya di meja makan.

"noona tidak mau makan?" tanya Taehyung yang sedang menyodorkan kue beras kearah Nara.

"tidak, terima kasih" Nara masih cemberut

"ayolah, noona. Aku tidak suka melihat noona murung seperti itu" lagi-lagi Taehyung mengarahkan kue beras ke arah Nara dengan tangan kecilnya.

Nara berdiri dan menepuk kepala Taehyung "maaf ya, aku sedang tidak selera makan" ucapnya sambil berjalan menuju kamar.

Taehyung yang melihat Nara berlalu hanya bisa menghela nafas sambil menggigit kue beras yang digenggamnya

---__---

04.00 pm

"Aku pulang!" sahut Seokjin dengan wujud dewasanya sambil berjalan menuju ruang tengah.

"hyung, mana janjimu membelikan banana milk?" Jungkook menghalanhi jalan Seokjin

"yak! Setidaknya tanya dulu 'apa kau lelah hyung?'apa kau tidak peduli? Aku sudah lelah bekerja"

"aku tidak peduli"

"aish, untung kau adikku. Kalau tidak..."

"sampai kapan kalian berhenti berdebat?" ucap Suga berusaha melerai mereka

"dia benar. Bukan hanya kau yang mau banana milk, Jungkook" sambung Namjoon

"baiklah, ini untuk kalian" ucap Seokjin sambil memberikan banana milk kepada adik-adiknya

Sampai ia mengeluarkan es krim "ini untuk noona"

"untukku?" tanya Nara sambil mengarahkan jari telunjuknya kearah dirinya sendiri

"ne, spesial untuk noona"

"gomawo"

Sementara, bayi yang lain (selain Suga) menatap Seokjin penuh intimidasi

Seokjin menyadari ia ditatapi adik-adiknya "kenapa kalian menatapku seperti itu?"

"chakkaman, dimana Jimin?" pertanyaan Nara membuat mereka berhenti menatap Seokjin

"tidak tahu" jawab Hobi

"hm, kalau begitu berikan banana milk untuknya kalau melihatnya. Aku ingin duduk di teras" ucap Nara meninggalkan mereka menuju pintu keluar.

---__---


Sementara itu, Jimin sedang duduk di teras dengan menggenggam sepucuk bunga.

"dia menyukaiku... atau tidak.... iya... atau tidak..... " ucapnya sambil mencabut kelopak bunga itu satu persatu

"kau sedang apa?"

Sahutan Nara seketika mengagetkan Jimin dan ia langsung menyembunyikan bunganya di balik tubuhnya.

"aku hanya duduk saja"

"apa yang ada di belakangmu itu?"

Jimin langsung membuang bunga itu "b-bukan apa-apa"

Nara masih menatap Jimin, dan Jimin pun masih menunduk menyembunyikan rona wajahnya.

"a-aku masuk dulu" tiba-tiba Jimin masuk ke dalam rumah

Nara masih diam di tempat dengan perasaan campur aduk

'jika kau tahu yang sebenarnya, apa reaksimu nanti Jimin?' ucap Nara dalam hati

Nara pun duduk di teras menatap langit sore sambil menyantap es krimnya

'apa aku harus jujur?'

---____---

Yuhu, balik lagi sama author dengan ceritanya yang gaje😄

Jangan lupa vote and comment ya guys, karena author mau tahu pendapat kalian tentang cerita ini

Sekian, terima kasih

보라해
💜💜💜💜💜💜💜

7 Cute Baby'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang