30. Worried

1.1K 141 22
                                    

"Kapan noona pulang? Aku sudah sangat lapar sekarang." ucap Tae yang sedang bermain bola dengan Jimin dan Jungkook sekarang. Ia melempar bola itu kearah Jimin. "Sabarlah, sebentar lagi pasti noona dan hobi hyung pulang." Jimin melempar bola kearah Taetae, tapi bola itu malah mengenai kepala Taetae.

"Yak! Itu sakit!!" Taetae melempar bola itu dengan kekuatan penuh kearah Jimin dan mengenai tepat kearah wajah Jimin.

"Aku tidak melempar sekuat itu!!" Dengan segera Jimin mengejar Taetae dan merekapun saling mengejar sekarang.

Saat itu juga Nara sudah pulang dengan membawa Hobi di gendongannya dan sekantung penuh belanjaan di tangannya.

Jungkook datang menghampiri Nara.   "Hai noona, loh Hobi hyung kenapa?"

"Jungkook, bisa tolong aku buka pintunya?"

"B-baiklah noona." dengan segera ia membuka pintu rumah. Nara masuk kerumah diikuti oleh ketiga bayi tadi.

"Noona? Apa yang terjadi?" tanya Suga menghampirinya.

"Bisakah kau bawa ini? Aku harus membawa hobi kekamar." bukannya menjawab, Nara malah memberikan sekantong belanjaan itu pada Suga. Ia pun bergegas menuju kamarnya, kamar Nara.

Namjoon yang baru saja keluar dari kamar terkejut melihat Hobi yang sedang digendong Nara. Segera ia mengikuti Nara masuk ke kamar Nara disusul keempat bayi tadi.

Ia segera membaringkan Hobi yang sedang tertidur di tempat tidurnya.

"Apa yang terjadi? Apa Hobi sakit?" tanya Namjoon.

"entahlah, aku tidak tahu kenapa ia menjadi seperti ini." setelah itu, Nara menceritakan apa yang terjadi di rumah sakit. Kelima bayi itu terkejut sekaligus sedih mendengar ceritanya.

"Kurasa ia baru saja mengingat masa lalunya. Bukankah itu gejala yang dialami seseorang yang amnesia?" ujar Namjoon mengungkapkan pemikirannya.

"Apa seburuk itu masa lalu kita? Sehingga membuat Hobi hyung menderita." ucapan Jimin membuat mereka termenung, mengingat reaksi Hobi saat ini ditambah sedikit ingatan Junkook yang pernah ia ceritakan.

---__---

09.00 pm

Mereka semua masih setia berada di kamar Nara menjaga Hobi. Seokjin yang baru pulang sore tadi terkejut melihat keadaan Hobi sekarang. Ia sudah berwujud bayi sekarang.

"nggh" Suara Hobi mengejutkan mereka.

"Hobi, kau tidak apa-apa?" tanya Nara khawatir.

"Aaaakh!" Tiba-tiba Hobi duduk dan merasakan sakit di kepalanya, rasa sakitnya sama seperti tadi siang. Ia memegang kepalanya dengan kuat.

"Hobi hyung?"

"Hobi?"

"Katakan sesuatu."

Tapi, Hobi tidak bisa mendengar suara mereka karena rasa sakit di kepalanya.

"TIDAAAAK!!! KUMOHON!!!"

Tiba-tiba tanpa disadari Hobi berubah wujud dewasa. Tapi ada yang berbeda kali ini, tidak ada tanda-tanda ia berubah. Tapi bukan itu yang membuat mereka kaget. Biasanya saat mereka berubah wujud, pakaian yang mereka kenakan berubah ukuran sesuai tubuh mereka.

Tapi baju Hobi tidak ikut membesar saat ini. Bajunya robek karena perubahan wujudnya. Dan saat ini dia telanjang.

"NOONA, MENGHADAP KEBELAKANG!!" Dengan cepat Nara mengikuti perintah Suga. Untung saja Nara tidak melihat Hobi saat berubah menjadi dewasa. Secepatnya Suga berlari ke kamar dan mengambil pakaian untuk Hobi.

Setelah beberapa saat, akhirnya mereka selesai memakaikan pakaian untuk Hobi. Nara pun membalikkan badannya lagi.

Saat itu juga akhirnya Hobi tertidur lagi. Melihat keadaan Hobi tadi membuat kekhawatiran mereka semakin bertambah.

"Bagaimana ini? Sebenarnya apa yang terjadi dengan kita di masa lalu? Aku semakin penasaran." Ucap Jungkook heran.

"Jika memang itu masa lalu yang buruk, bukankah akan lebih baik jika kita melupakannya?" ucap Taetae.

"Tidak, bagaimanapun juga kita harus mengetahuinya. Bagaimana jika itu sangat penting? "

"Kau tidak lihat kondisi Hobi hyung sekarang? Dia sangat menderita mengingat masa lalunya. Apa kau ingin seperti itu juga?" ucap Taetae tegas. "Kita sudah hidup bahagia sekarang. Akan lebih baik jika kita segera melupakannya." Sambunnya.

"Perkataan Jungkook ada benarnya. Lagipula kita harus tahu bagaimana kita bisa mendapat 'kemampuan' ini." Ujar Suga membenarkan perkataan Jungkook.

"Tapi...."

"Dia benar Tae. Meskipun itu masa lalu yang kelam, kita harus mengetahuinya." Kali ini Jimin yang berbicara. Taetae pun semakin murung.

Nara yang melihat perdebatan mereka hanya bisa diam.

'Aku ingin membantu, tapi apa yang harus kulakukan?' batin Nara.

Nara pun menyadari hari sudah semakin larut. Sudah saatnya untuk tidur.

"Lebih baik kalian tidur sekarang. Biar aku yang menjaga Hobi."

"Baiklah noona, ayo semuanya." Namjoon mengajak mereka semua yang disana untuk segera tidur. Tinggalah Nara dan Hobi di ruangan itu.

----___----

Aaaah Hobi sakit 😭😭😭 ada yang mau bantu jagain Hobi? Yang mau silahkan angkat tangan. 🙋

Masih setia sama cerita ini kan? Udah rame aja yang baca ceritanya ya.

Makasih ya buat kalian yang masih tungguin cerita author. 😊

Maaf ya klo author agak lama up ceritanya.

보라해
💜💜💜💜💜💜💜

7 Cute Baby'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang