Saat ini Seokjin yang berwujud dewasa sedang berada di dapur. Ia sedang menata makanan di kotak bekal.
"Tumben hyung membuat bekal. " sahut Namjoon yang baru saja ke dapur. Sekarang Namjoon sedang berwujud bayi.
Seokjin pun mengalihkan pandangannya dan menatap Namjoon "Kenapa? Salah jika aku membawa bekal?"
"Bukan begitu, tapi bukankah hyung bekerja di cafe? Hyung kan bisa makan di sana."
"ehm.. Itu..."
Tiba-tiba sahutan Nara memotong omongan Seokjin "Ayo Seokjin! Kita berangkat bersama!"
"Tunggu noona!!" Seokjin pun segera menutup kotak bekal itu dan langsung membawanya dan menyusul Nara.
"Baiklah, kami pergi dulu." ucap Nara.
"Tunggu hyung!! Kau belum membuat sarapan." sahut Namjoon kepada Seokjin
"Aku sudah siapkan roti di meja. Panggang saja sendiri." Seokjin pun berjalan keluar rumah dan menutup pintu.
---__---
Selama perjalanan, Seokjin dan Nara hanya diam dan menatapi jalanan. Tiba-tiba, Seokjin berhenti dan membuat Nara berhenti berjalan juga.
"Ini, untuk noona" Seokjin memberikan bekal yang ia siapkan tadi.
"U-untukku?"
"Iya, kulihat selama ini noona tidak pernah membawa kotak bekal." kotak bekal itu sampai di tangan Nara.
"Dan juga, aku minta maaf karena kemarin aku bersikap kekanak-kanakan. Tapi aku melakukannya agar bisa mendapat perhatian dari noona." jelas Seokjin. Mereka mulai berjalan lagi sambil berbicara.
"Gwenchana. Aku juga salah karena hanya bisa diam saja melihat kalian berdua." kata Nara.
"Tidak, noona tidak salah. Kami yang salah. Dan mulai sekarang, aku akan mendapatkan hati noona dengan cara yang lebih baik dari yang kemarin."
Nara pun tersipu malu mendengar tuturan dari Seokjin. Sampai mereka tidak sadar mereka sudah dekat dengan halte bis.
"Oh iya, aku ada hadiah untuk noona."
"apa itu?"
Seokjin pun berjalan mendekati Nara sehingga jarak mereka hanya beberapa senti saja. Seokjin mendekatkan kepalanya ke kepala Nara. Tindakan itu membuat jantung Nara berdetak kencang.
Chup
Seokjin memberikan kecupan di kening Nara. Seketika wajah Nara memerah.
'K-kenapa tiba-tiba?? Pasti wajahku memerah sekarang' batin Nara.
"Bagaimana? Suka dengan hadiahku?" Tanya Seokjin. Tapi Nara hanya bisa terdiam.
"Haha, ternyata hadiahku ini sangat spesial sampai-sampai wajah noona merah seperti tomat"
Saat itu juga sebuah bis berhenti di halte dekat mereka.
"Pergilah noona. Bis nya sudah datang."
Sedetik kemudian, Nara pun tersadar kembali. Setelah Seokjin memberi hadiahnya, ia berjalan mendahului Nara. Tapi Nara tidak diam begitu saja setelah apa yang dilakukan Seokjin tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Cute Baby's
FanfictionKehidupan Jeon Nara sebelumnya biasa saja dan berjalan normal. Ia sudah menjalani hidupnya yang biasa saja tanpa seorangpun didekatnya. Sampai suatu malam, seorang anak kecil datang kerumahnya. Tidak hanya satu, tidak lama kemudian enam saudaranya y...