13. Masa Lalu

797 44 0
                                    

Sedangkan di ruangan lain , ada seseorang yang menghampiri sahabat nya yang sedang termenung .

Dia adalah Farras yang menemui Rangga di kamar nya , bukan bukan kamar Rangga sepenuh nya tepat nya kamar yang Rangga dan Farras tempati sekarang .

Rangga duduk di kursi yang berada di balkon kamar , bisa nampak jelas terlihat hamparan bintang di langit sana .

Farras duduk di sebelah Rangga ikut menatap langit dengan hamparan bintang , mereka sibuk dengan pikiran masing masing , hingga akhir nya Farras berani membuka suara .

" Lo kenapa ?? Ada masalah ? "

" Thata , rass . Gue tadi di ngejelasin kejadian dulu , gue juga ungkapin isi hati gue yang masih untuk dia , gue ga bisa tanpa dia , lu tau sendiri kan gimana gue selama ini mati matian cari dia , gue nyesel dulu bilang begitu sama dia , gue harus gimana . Gue mau dia , tapi ada Intan yang nemenin gue beberapa bulan ini "

" Gue tau gimana lo , gue paham , tapi menurut gue lu renungin diri lo sendiri , mau nya gimana jangan sampe saling menyakiti , gue juga tau bukan lo yang deketin Intan , tapi Intan yang lebih dulu deketin lo , gue tau hati lo untuk siapa , ini juga salah gue karena dulu yang ngenalin lo ke dia , gue yang minta lo ngebuka hati buat yang lain , biar lo ga terus inget Thata , karena gue pikir Thata ga akan kembali , tapi saat lo udah ngejalanin dengan Intan , Thata hadir kembali , gue ga tau ini takdir Tuhan untuk lo kembali , atau malah ujian untuk hubungan lo dengan Intan , lu pikirin dengan kepala dingin , sekarang kita nikmati liburan kita saat ini karena tujuan kita untuk berlibur bukan jauh jauhan gini , back to persahabat oke "

" Iya maaf gegara gue , acara malem ini gagal , kita malah kaya gini , gue akan berusaha menikmati waktu dengan kalian , tapi gue tetep bakalan berusaha cari cara biar bisa balik sama Thata , dan untuk Intan gue akan pelan pelan buat dia mengerti "

Acara mereka malam ini harus nya bakar bakar , namun lihat kondisi Rangga dan Aletha seperti itu mereka menunda acara itu . Yang akhir nya malah menyibukan masing masing .

°°°•••°°°

Aletha sedang duduk termenung di dalam kamar, sedari tadi ia menanti panggilan telpon dari seseorang yang jauh disana, ya meski ia baru berlajar untuk mencintainya tapi tidak salahkan jika dia mengharapkan kabar dari orang itu.

Tak lama ponselnya berdering, yaa janjinya di tepati Willy meneleponnya, bukan panggilan suara melainkan video call.

Disebrang sana terlihat laki-laki tampan yang berkulit putuh bersih, mata sipit, hidung mancung, pahatan yang sempurna, sudah saya katakan paras Willy tak terkalahkan.

" Assalamualaikum.. Kesayangan.. Kangenn... " manjanya.

" Waalaikusalam, kangen juga ". Aletha menampilkan senyum terindahnya,ia berharap Willy tak menyadari raut wajah yang sendu.

Mata Willy mentapnya dengan selidik " kamu habis nangis. " tembaknya.

Aletha tersentak " eehhh.. Engg.. Gggaa kok... " masih dengan menampilkan senyumnya.

" Gak usah bohong, kita udah lama bareng loh aku tahu kamu gimana. "

Tari yang mendengar suara Willy ia segera menampilkan wajahnya di layar ponsel Aletha " Hai.. Will.. Kita abis nonton film si Aletha baper.. Peran utamanya mati.. "

" Kalian gak bohongkan?"

" lo gak percaya sama gue? " Tari sedikit meninggi.

" santai bu, kaya lagi PMS aja. "

Menikah Dengan Mantan ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang