18. Pilihan

680 44 0
                                    

Hari ini Aletha memaksakan diri datang ke butik , semalam Willy sudah melarang nya , biar saja di istirahat terlebih dulu agar pikiran nya tenang , namun Aletha tetap lah Aletha kalau soal pekerjaan hal lain selalu di abaikan , apalagi soal memberi yang terbaik untuk customer nya . Walau di butik dia dibantu yang lain yang tak kalah hebat , namun jika dia tidak turun langsung wanita itu selalu merasa kurang , pasal nya butik ini hasil perjuangan seseorang yang kini telah mempercayai butik ini pada nya .

Bunda nya Willy , dialah pendiri butik ini , butik Azzahra yang sangat terkenal , beliau memberi nama Azzahra karena beliau memang berharap Aletha lah yang menjadi menantu nya kelak , namun kembali ke takdir bahwa takdir lah menentukan semua .

Aletha datang untuk perihal penting , dia ingin segera menyelesaikan tugas tugas nya , tugas yang benar benar harus dia yang menyelesaikan segera , mulai dari baju pengantin Indah , segaram keluarga , dan semua nya . Kini waktu tinggal menghitung minggu untuk acara Indah , Aletha telah mengecek hanya tinggal beberapa baju keluarga saja yang masih belum 100% rapi , sedangkan gaun pengantin indah tinggal dia serahkan kepada karyawan nya , kemaren Indah sudah memilih gaun nya .

Semua arahan telah ia berikan kepada pekerja nya , lalu dia pun meminta bunda nya Willy untuk membantu , dan dengan senang hati bunda nya Willy membantu nya , beliau tau apa yang sedang Aletha rasakan , Willy lah yang menceritakan semua nya .

Sibuk dengan urusan nya hari ini membuat Aletha lupa waktu juga dia tak sempat membuka notif WA dari ponsel nya , banyak chat dari sahabat namun ia abaikan , ia ingin benar benar fokus tanpa gangguan siapapun .

Seperti biasa Willy sudah berada di butik, bahkan sejak makan siang tadi laki-laki itu sudah menemani Aletha di butik, bukan ia tak ada kerjaan namun baginya menjaga Aletha adalah yang paling utama, lebay kadang ya.

Melihat langsung kondisi kekasihnya, mana mungkin ia membiarkan kekasihnya sibuk dengan pekerjaannya, walau ia tahu dengan sibuk Aletha akan teralihkan dari kegalauannya, namun jika seperti ini maka tubuhnya yang akan drop bukan hanya psikisnya.

Lihat saja sejak pagi ia hanya sarapan sedikit, siang ia hanya menyemil snack, karena kesal dengan Aletha ia membelikan gadis itu dan menyuapinya, tak peduli banyak pasang mata yang memperhatikan mereka toh semua karyawan butik sudah paham betul kebiasaan mereka.

" yang.. Enek ih aku gak mau lagi. " gerutu Aletha dengan mengerucutkan bibirnya, membuat Willy terkekeh gemas, seperti Abg saja kekasihnya ini.

" dikit lagi tanggung." tegas yang tak terbantahkan, Aletha pun dengan ogah-ogahan memaksakan untuk memakan nasi goreng seafood yang di belikan Willy.

" kenapa hemm, kerja sampe kaya gini? " tanya Willy setelah membereskan bekas makanan.

" aku mau ketemu mamah, aku kangen. " jawabnya pelan namun dapat di dengar Willy, ia tahu kekasihnya sedang butuh waktu untuk menenangkan diri.

" Kapan? Mau aku anter? " Willy tahu Aletha jarang sekali meninta di antar untuk bertemu orang tuanya, karena sudah di pastikan ia tidak akan sebentar berada disana.

" setelah tugas aku buat urus acaranya Indah. "

" okey, aku anter yaa. No bantah !" Sarkas Willy. Kali ini ia tak akan membiarkan Aletha pergi sendiri dengan kondisi seperti ini.

••••

Malam ini Rangga sedang mendatangi rumah Intan , mereka duduk di teras rumah Intan .

Menikah Dengan Mantan ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang