EMPAT

126 28 24
                                    

🌼Happy Reading🌼

● 《《《 ♡♡♡ 》》》 ●

Hari ini cuaca sangat panas sehingga membuat membuat semua siswa dikelas rebutan ingin duduk dibawah kipas angin.

"Gilak, cuacanya panas banget."

"Udah ini pelajaran apasih?."

"Jamkos nggak sih?, gurunya nggak ada."

"Asiik nih, kantin kuy."

Beberapa siswa sudah berlari kearah kantin kini kelas tampak sepi menyisakan beberapa siswa yang tidur dan yang lainnya membaca buku. Aleta dan sahabatnya berencana untuk pergi ke mall hari ini namun Aleta langsung merenung.

"Gue nggak bisa." kata Aleta menatap kedua sahabatnya bergantian.

"Yahh, kenapa ta?," Neira menoleh mengayunkan tangan Aleta.

"Orang tua lo lagi?," tebak Tara dengan nada sebal.

Aleta mengangguk "kemarin gue pulang sore banget, jadi nggak dibolehin keluar." Aleta menjelaskan.

"Ya udah nggak apa apa, kan bisa lain kali juga. Masih banyak waktu juga kan."

Aleta dan Tara mengangguk mengerti ketiganya lalu duduk diam menunggu jam bel pelajaran berikutnya.

--

"Dadah gais," Neira melambaikan tangannya dia sudah dijemput oleh supirnya.

Tara dan Aleta sudah di dalam mobil kini keduanya bercerita cerita sampai tiba tiba Aleta merasakan pusing di kepalanya dan darah kembali mengalir dari hidungnya.

"Ta, lo mimisan." ujar Tara panik lalu memberikan tisu kepada Aleta.

"Lo gapapa?," tanya Tara panik, memperhatikan sahabatnya.

"Gue gapapa kok." ujar Aleta menenangkan Tara agar tidak khawatir.

Tara khawatir dengan kondisi sahabatnya akhir akhir ini Aleta lebih banyak diam dan mukanya juga selalu tampak pucat saat ditanya kenapa jawabanny selalu "gapapa." itu membuat Tara menjadi penasaran dengan kondisi sahabatnya.

Mereka lalu sampai di rumah Aleta "makasih sis, udah nganterin."

"Iya sama sama, dah gue pulang ya ta jaga kesehatan lo." ujar Tara dan diangguki oleh Aleta.

Aleta melambaikan tangannya dan mobil Tara sudah menghilang dari tikungan rumah, Aleta membuka pagar rumah tampaknya rumah sepi ia lalu membuka pintu rumah memanggil kedua orangtuanya.

"Ma, pa?" Panggil Aleta tapi tidak ada sahutan dari mereka.

Aleta menutup pintu rumah dan menguncinya lalu mengecek seluruh isi rumah dan benar saja rumah sedang tidak ada orang.

Aleta lalu naik ke lantai dua lalu membuka pintu kamarnya dan merebahkan dirinya di kasur ia menatap ke arah Langit Langit kamar, tiba tiba ponsel nya bergetar terdapat notif dari sang ibu.

Mama
Mama,papa sama adek adek kamu nginep dirumah Oma

Syukurlah mamanya mengabari jadi Aleta bisa leluasa ingin sendiri dirumah akhirnya gadis itu beranjak dan mandi, dirinya merasa gerah walau jam masih menunjukkan pukul satu siang. Sisa waktunya ia gunakan untuk belajar, dan tidak terasa waktu berlalu begitu cepat.

Aleta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang