ENAM

121 27 29
                                    

🌼Happy Reading🌼

● 《《《 ♡♡♡ 》》》 ●


Aleta menoleh saat kedua sahabatnya berteriak dari jauh memanggil namanya.

"Gausah teriak woi, gue nggak budek pliss."

"Lagian lo ngapain sih lama banget di kamar mandi berak lo?," Tara mengomel.

"Kagak lah yaudah yuk capcus." Aleta menggandeng tangan sahabat nya menghindari kerumunan disana.

"Itu kenapa dah rame rame begitu?," Tanya Neira penasaran.

"Kagak tau tuh gue keluar dah rame."

Ketiganya lalu pergi ketempat parkir mengambil mobil dan pergi dari pelataran mall tujuan berikutnya adalah pergi ke Dufan.

Mereka mendengarkan lagu Gangga blue jeans. Alunan musik terdengar menenangkan cuaca diluar sangat teduh awan biru yang menyatu dengan awan seakan menenangkan Aleta yang tampak gelisah sedari tadi. ia menyenderkan kepalanya di kursi menikmati lagu yang terus berputar.

Satu jam perjalanan mereka akhirnya sampai di Dufan.

Aleta dan Neira tertidur Tara membangunkan mereka "gais, bangun udah sampe."

"Ha?," Neira masih mengumpulkan nyawa nya.

"Ha ho ha ho, dah sampe ini buruan turun," Tara lalu beralih ke kursi belakang membangun kan Aleta.

"Ta, bangun ta dah sampe." Tara menepuk pelan lengan Aleta namun tidak ada sahutan bergerak pun tidak.

"Ta?, Hei bangun."

"Ta, oii bangun udah sampe," tidak ada respon sama sekali Tara panik Neira menoleh kebelakang menepuk Lengan Aleta.

"Ta?, nggak usah bercanda deh." masih diam tidak bergeming wajahnya sedikit pucat menambah ke khawatiran Tara dan Neira.

"Nih coba pakek kaos kaki gue kali aja bangun " Neira menyodorkan kaos kaki nya.

"WOI LAGI SERIUS NIH BERCANDA AJA LO" detik itu Aleta membuka matanya melihat raut kesal bercampur khawatir Tara dan Neira yang memegang kaos kaki tepat di depan muka nya.

"WEH APAAN NIH BAUK WOI" Aleta menjauhkan kaos kaki itu dari wajahnya.

"Lo tuh tidur apa pingsan?," Tara bingung sendiri masih setengah kesal.

Aleta menggeleng lalu turun dari mobil begitu juga dengan Neira. Tara mengunci pintu mobil dan ikut berjalan bersama kedua sahabatnya.

Mereka memesan tiket masuk lalu berkeliling sambil berfoto foto.

"Agak telat ya, kita ke dufan udah jam empat aja." celetuk Neira memperhatikan jam tangan nya.

"Gapapa lah yokk naik wahana nya keburu tutup nih."

"ALETA OI" teriak seorang laki laki dari jauh sudah dapat dipastikan yang memanggil nya adalah Haekal Tetangga sebelah rumah nya.

Namun Haekal tidak sendiri disana ada enam temannya dari kejauhan Aleta dapat melihat disana ada Narez, bang Maraka, kak Jonathan, kak Jio , bang Rendy, dan kak Kevin.

"Siapa ta?," Tanya kedua sahabatnya.

"Nak ilang kali."

"Heh, sembarangan lo kalo ngomong." Haekal menoyor Kepala Aleta yang empunya hampir terjatuh jika saja Narez tidak berlari kearah nya dengan cepat.

"Astaga, hampir jatuh gue, untung ada kak Na."

"Lo tuh kebiasaan banget deh bang maen noyor kepala orang, untung nggak gegar otak nih gue." Aleta ngomel ngomel sedangkan yang di omelin hanya tertawa tanpa dosa.

Aleta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang