🌼Happy Reading🌼
● 《《《 ♡♡♡ 》》》●
Hujan belum berhenti sejak pagi tadi, sekarang pukul sepuluh pagi mereka berada di dalam pesawat terbang menuju kota jakarta tanah kelahiran.
Disamping Narez, seorang gadis menatap keluar jendela memperhatikan hamparan luas awan yang bewarna gelap namun setelahnya gadis itu menyenderkan punggung nya, dirinya tak dapat menahan tangan nya untuk tidak mencubit pipi pacarnya dan membuat pacarnya itu kesal.
"Kak, ck" Aleta memiringkan badan nya agar tak di ganggu Narez tapi tetap saja laki laki itu mengganggunya terus terusan.
"Bang tukeran tempat dong" ucapnya pada Haekal yang duduk di kursi belakangnya.
"Ogah ah, gue mau deket sama tunangan gue" jawab Haekal dan mengeratkan genggaman tanganya dengan Tara.
"Ra, kok lo mau sih sama bang Haekal."
"Kena pelet sih kayaknya" jawab Tara malas karena dirinya masih mengantuk sebab semalam dirinya tidak bisa tidur.
"Bang Ji tukeran tempat yok" tawarnya lagi pada Jio yang duduk di sebelah haekal, namun laki laki itu menggeleng dan memejamkan matanya.
"Nih orang orang pada kenapasih,"
"Udah disini aja bentar lagi nyampe ini" Narez tersenyum sambil mengusap pelan rambut kekasihnya, Aleta langsung duduk tenang dibangkunya entah benar atau tidak mereka sebentar lagi mereka akan sampai ia hanya ingin duduk tenang sambil memperhatikan Narez membaca buku.
"Tau kok aku emang ganteng" Narez menoleh ia tau dirinya sedari tadi diperhatikan oleh Aleta.
"Dih geer banget" Aleta membuang muka sekarang dirinya merasa malu karena orang yang ia perhatikan sedari tadi menyadarinya.
Narez pura pura kembali membaca buku dan dugaanya benar pacarnya itu kembali memperhatikan nya, mata mereka bertemu detak jantung Aleta terasa cepat ia kembali membuang muka, mungkin mukanya saat ini seperti kepiting rebus karena malu.
"Gemasnya" Nares mengusap rambut kekasihnya gemas dan mencium rambutnya.
"Kak, malu diliatin orang" ntah semerah apa sekarang mukanya.
"Gapapa dong biar orang tau kamu udah ada yang punya."
"Emang siapa sih yang ngeliatin?."
"Itu orang seberang kita ngeliatin kamu mulu" keduanya menoleh pada orang diseberang mereka laki laki itu ternyata adalah orang yang Aleta kenal.
"Loh, Chandra?" Aleta menoleh sempurna, kaget dengan orang ia temui di pesawat pagi itu.
"Hai" sapa laki laki itu sambil melambaikan tangannya, Aleta balas melambai.
Saat turun dari pesawat Aleta dan Chandra bertegur sapa dan mengobrol sebentar di celanya mereka berdua tertawa lepas karena candaan yang mereka berdua lontarkan, dibalik itu ada seorang laki laki yang menahan kecemburuan nya.
Muka Narez datar menatap tajam laki laki yang sedang bercanda gurau dengan Aleta, raut wajah datar Narez sangat menakutkan dibanding saat ia memasang muka baby face, Aleta menyadari raut wajah kekasihnya setelah itu ia pamit pada Chandra dan menghampiri teman temannya.
"Siapa?" tanya Narez dingin.
"Temen satu kampus."
"Deket?,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleta
Teen Fiction"Bulan, Aku nggak pernah ditakdirkan buat merasa bahagia ya?"