Chap.72

880 60 9
                                    

Suara riuh gemuruh yang tercipta di pusat kota bak sudah menjadi sebuah alunan melodi yang terus terdengar oleh masyarakat sekitar.

Banyaknya populasi manusia yang memenuhi kota Jakarta tidak membuat masyarakatnya terganggu akan keramaian yang kian tercipta disetiap harinya.
Tampaknya mereka memang sudah biasa dan tetap fokus pada kehidupannya masing-masing.

Hari yang cerah adalah hari terindah bagi para pejuang hidup dan pengejar mimpi disini, hal itu terbukti atas semangat yang terpancar diantara wajah mereka yang sedang berjuang keras demi sebuah masadepan yang menjanjikan.

Terlihat seorang pemuda yang terus menunjukkan senyuman indah yang terpancar dari raut wajahnya.

"Lu pasti bisa!" Rizki menepuk bahu Salman, memberikan semangat untuk adiknya ini.

Salman mengangguk.

"Do'ain gue", pintanya.

"Always berdo'a buat lu gue mah"

"Thank's"

"Udah sana berangkat. Ayah, ibu, Zahra? Lu udah minta do'a mereka belum?" Rizki mengingatkan Salman.

"Udah. Kalo gitu gue berangkat duluan ya" Salman berlalu pergi, menuju tempat dimana mobilnya terparkir.

Sebelum Salman menancap pedal gas pada mobilnya, ia memilih untuk mengambil ponsel dan mengetikkan beberapa kata yang menjadi sebuah pesan untuk disampaikan kepada seseorang.

Nafisa Rahmah
Online

Assalamualaikum Nafisa, sekarang saya mau test masuk univ.
Do'ain ya😊
07.12

Wa'alikumsalam, ah iya kak.
Disini aku berdo'a kok, semoga lancar ya😊
07.12

Makasih banyak.
Nanti tunggu kabar dari saya lagi ya..
Wassalamu'alaikum
07.13


***


Disaat jalanan begitu padat oleh kendaraan, sebuah truk pengangkut pipa beton berukuran besar tampak menjadi pusat perhatian di pagi hari ini.

Truk itu oleng dengan kecepatan cukup tinggi dan tak terkendali, masyarakat yang melihat penampakan itu sampai harus berteriak ketika sang supir tampak kesusahan untuk mengendalikan truk yang sedang ia kendarai.
Begitu banyak orang yang cemas akan peristiwa yang sedang terjadi tersebut, terlebih lagi di depan sana lampu lalu lintas yang mengendalikan arus lalu lintas tersebut sedang menunjukkan cahaya berwarna merah, tanda berhenti bagi para kendaraan di lintasan ini.

Tidak perlu menunggu lebih lama lagi, kejadian yang tak pernah diharapkan itupun terjadi.

Begitu mudahnya Allah swt., mengubah suasana jalanan yang tadinya tenang menjadi sangat ramai dengan teriakan yang tercipta oleh suara kekhawatiran, serta keterkejutan orang-orang yang menyaksikan peristiwa ini secara langsung.


Dwarrrrrrrrr.......

Bak sebuah ledakan bom, suara itu tercipta dari pipa beton yang terhempas jatuh dan mengarah kepada beberapa kendaraan yang ada disekitar truk pengangkut itu berada.

Suara decitan rem serta pecahan kaca pun menjadi penambah suasana mencekam yang sedang berlangsung.

Tak lama setelah suara-suara itu terdengar, tampaklah cairan darah mengalir diantara kendaraan yang sudah hancur akibat kecelakaan tersebut.

Menyebut Namamu Disetiap Do'akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang