Chap.67

683 43 16
                                    

Jika saat ini kelas XII tengah menghirup banyak udara segar, lain halnya bagi siswa\siswi kelas X dan XI yang harus gesit untuk mengumpulkan semua tugas yang diberikan ketika  masa-masa liburnya.

Meskipun begitu mereka tetap bersemangat karena bisa kembali berkumpul dengan teman-temannya di sekolah, tugas memanglah sesuatu yang membuat murid kesal, akan tetapi dengan adanya kehadiran teman-teman di sekolah menjadikan kekuatan tersendiri untuk para pelajar.

Tampak banyak sekali siswa\siswi yang  terlihat rapi dengan seragam kebanggaannya, putih-abu. Mereka juga saling bersapa ria dengan gaya nya masing-masing dan beriringan untuk masuk kedalam ruangan kelasnya.

Oh! Sudah berapa lama kelas mereka terbengkalai?

“Woy!” Aldy menghampiri Kevin yang tengah terduduk santai sembari bermain game online di ponselnya.

Kevin meliriknya sebentar dan tidak menghiraukan sahabat anehnya tersebut.

Anjir! Lu nggak kangen sama gue apa?” Protes Aldy

“Orang tiap hari lu ngungsi di rumah gue. Bosen lihatnya nih” Cibir Kevin yang masih fokus pada ponselnya.

Ya, Aldy tidak bisa mengelak pernyataan Kevin karena semenjak libur sekolah, dirinya selalu mengungsi di rumah Kevin.

Hal itu tentu saja membuat Kevin bosan karena setiap hari dan setiap waktu batang hidung  Aldy sangat setia untuk menghiasi mata Kevin.

Awalnya Kevin menerima keberadaan Aldy karena ada sesuatu yang harus ia selidiki dari pria tersebut.

Akan tetapi pria itu selalu saja mengalihkan topik pembicaraan dan mengulur waktu untuk memberikan jawaban atas pertanyaan Kevin tentang  Nafisa beberapa waktu yang lalu.

Kevin sangat membutuhkan penjelasan Aldy tentang hari dimana kelas  XI-IPS3 berkumpul di rumahnya untuk menjenguk.

Ia sudah bosan untuk menjelaskan kecurigaannya kepada Aldy tentang keterlambatan Nafisa saat itu. 

Tapi--, sudahlah! Ia tidak mau membahas hal ini lagi.

“Kalo gue menghilang, lu pasti kangen nantinya” ucap  Aldy.

“Gue nggak denger!” ketus Kevin.

“Nafisa!”

Tiba-tiba Aldy berteriak dan hal itu membuat Kevin beranjak dari duduknya untuk mencari keberadaan wanita yang baru saja diteriaki oleh Aldy.



Cukup lama matanya mencari ke berbagai arah, namun ia sama sekali tidak menemukan keberadaan Nafisa.

“Ada ya, orang budeg bisa ngedenger teriakan gue yang manggil nama ‘Nafisa’ “

Kevin menatapnya tajam, ia benar-benar dibuat kesal oleh makhluk satu ini.

Bacot lu!” Kevin mendengus kasar dan berpindah posisi untuk menjauh dari Aldy, tak lupa ia memilih untuk menggunakan earphone  agar perkataan Aldy tidak terdengar oleh telinganya.

Melihat itu Aldy pun tertawa sangat puas dan memilih untuk menyambut teman-temannya di dekat pintu.

***







Saat ini langkah Nafisa tampak sangat terburu-buru, ia juga tidak menggunakan seragam sekolahnya dan tidak membawa tas ransel berisi buku-buku pelajaran.

Nafisa berlari dan masuk ke lingkungan sekolah sembari melirik jam tangan cantik yang melekat di pergelangan tangannya.

Ia berharap jika waktunya tidak terlambat, ia juga berharap jika teman satu kelompoknya tidak akan mendemo tugas yang datang terlambat karenanya.

Menyebut Namamu Disetiap Do'akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang