"Woy! Kita cabut ke rumah lu sekarang ya"
"Yaudah kesini aja"
"Kita nggak nganggu waktu istirahat bapak Salman yang terhormat ini kan?"
"Nggak lah,udah datang aja"
"Otw"
Salman menutup panggilan yang beberapa menit tadi berlalu.
Panggilan itu berasal dari Fahmi,akan tetapi Farhan yang berbicara.Di sela-sela waktu istirahat yang terasa begitu membosankan dan sepi bagi Salman,akhirnya semua itu tidak akan berlangsung lama. Karena para sahabatnya akan mengisi semua kebosanan yang sedang dialami oleh Salman.
Hanya saja,ada 1 orang yang tidak hadir nantinyaRian.
Sejak sekolah tadi,Rian memang ada. Tapi sosok itu kembali menghilang selepas jam istirahat.
Untuk menyampaikan pesan dari Ibu Devi secara langsung saja itu tidak bisa. Karena Rian tidak ada di kelas setelah jam pelajaran kembali berlangsung.Melalui chat? Rian tidak membalasnya sama sekali. Tapi pesan itu sudah ia sampaikan kepada Rian.
Salman beralih untuk duduk disebuah sofa yang berada di ruang keluarga rumahnya.
Sepi.
Rumah yang cukup luas itu tampak sepi, karena baik Ayah atau Ibu Salman sedang berada diluar untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Sedangkan Zahra?
Entahlah,Salman tidak tahu.
Sejak pulang sekolah tadi ia sudah ditolak saat mengajak Zahra pulang bersama. Dan saat Salman tiba di rumah,Zahra juga tidak ada.Perasaan bersalahnya semakin jelas terpampang di raut wajah Salman.
"Assalamu'alaikum"
Ucapan salam dari kedua suara yang Salman kenali membuat dirinya beranjak dari sofa dan segera membuka pintu.
"Wa'alaikumsalam"
Dilihatnya kedua sahabat seperjuangan yang sedang membawa beberapa camilan ringan.
"Eh anjir gue pengen mabar sama lu!" Ucap Farhan setelah ia duduk di sofa dan melihat sebuah ps yang tersimpan dibalik lemari kaca.
"Datang-datang langsung ngajak mabar! Sopan dikit lah. Kebiasaan lu dari dulu masih aja gitu" Cibir Fahmi
"Bodoamat,nyambung mulu!" Ketus Farhan.
Salman menggeleng dan kemudian mengambil sebuah ps yang terdapat di lemari kaca rumahnya.
Tak lama setelah itu,ia mengambil stick ps untuk kemudian bermain game bersama dengan Farhan. Sedangkan Fahmi terus berkutat pada ponselnya."Keluar yok" Ucap Fahmi tiba-tiba.
Ucapannya sama sekali tidak dihiraukan oleh kedua sahabatnya yang sedang sibuk dengan stick ps.
"Wehhh anjir gilaa teken itu,ah jangan diserang dong! Weh gue bisa kalah kalo gini!" Teriak Farhan histeris,ketika animasi game nya sedang bertarung dengan animasi milik Salman.
"Shit!" Umpat Salman yang mulai terbawa suasana oleh game yang cukup menegangkan.
"Busyetttttttt kok bisa gini! Woyy selowww Salman,gue harus menang"
"Fokus Salman" Ucap Salman pada dirinya sendiri.
"Ah parah bet. Masa gue harus kalah lagi! Nggak akan,gue udah nyerang pake kekuatan super tuh hahah" Farhan merasa puas setelah perlawanan yag ia lakukan membuat Salman melongo.
Ketika suasana mulai tegang diantara kedua pemain game tersebut.
Tiba-tiba Fahmi beranjak dari duduknya dan mendekati saklar dimana kabel ps itu tersambung.
Ucapan dan ajakannya sedari tadi tidak digubris oleh Salman maupun Fahmi.
Hal itu membuat dirinya kesal dan memikirkan cara agar kedua sahabatnya tidak lagi bermain game.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyebut Namamu Disetiap Do'aku
Espiritual'Menunggu' , satu kata yang mudah diucapkan namun terasa berat untuk dikerjakan. Menunggu kepada makhluk dan untuk makhluk akan terasa berat untuk dilalui. Tapi aku menunggumu karena Allah. Menunggu sambil menyebut namamu disetiap do'aku terasa lebi...