Chap.5

4.9K 245 2
                                    


لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيرَنَا، وَيَرْحَمْ صَغِيرَنَا، وَيَعْرِفْ
لِعَالِمِنَا
"Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti (hak) orang yang berilmu (agar diutamakan pandangannya)." (Riwayat Ahmad)
🍃





Sesaat setelah itu Shafira beristigfar karena telah gibah tentang keburukan gurunya. Ia terus memohon ampun kepada Allah agar dimaafkan segala kekhilafannya dalam mencela guru yang sangat berjasa dan selalu memberikan ilmu untuknya.

"Astagfirullahaladzim..ampunilah segala kekhilafan hamba ya allah. Hamba telah mencela dan menggibah keburukan seorang guru yang telah memberikan ilmunya kepada hamba. Panjangkanlah umur guru hamba serta maafkan kesalahan yang diperbuat oleh dirinya,baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja. Aamin.."


"Astagfirullah" Shafira beristigfar.

"Jangan mengingat keburukan guru kepada kamu,tapi ingatlah bagaimana cara dia menyampaikan semua ilmunya dengan penuh keikhlasan dan kesabaran" Nafisa menepuk pundak Shafira.

"Iya Naf,makasih ya udah mau ingetin gue"

"Sudah sepatutnya manusia itu saling mengingatkan Shaf,udah sana kerjain dulu pr nya. Semangat!" Nafisa tersenyum.

"Hehe..oke. Eh iya lu mau cari tempat sepi buat cari angin gitu kan? Gue tau tempatnya dimana"

"Dimana?" Tanya Nafisa yang mulai penasaran.

"Di rooftop,itu tempatnya sepi dan banyak angin. Kita bisa lihat pemandangan kota Jakarta dengan jelas disana" Saran Shafira.

Sepertinya saran yang diberikan oleh Shafira sangat disetujui oleh Nafisa,karena saat ini Nafisa hanya ingin menenangkan dirinya dari keributan yang terjadi di kelasnya. Tapi ia sendiri tidak tahu dimana jalan menuju rooftop itu berada.



"Tapi aku nggak tau jalannya"

"Di pojok kelas X IPA2 ada tangga,lu ikutin aja tangga itu"

"Oh..yaudah makasih ya,aku pergi dulu. Wassalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Nafisa pergi meninggalkan Shafira dengan membawa sebuah Al-Qur'an bermotif bunga dengan warna pink miliknya. Ia sengaja membawa Al-Qur'an agar pikirannya lebih tenang,karena dengan membaca setiap ayat Al-Qur'an Nafisa selalu merasa tenang dan damai.

Sedangkan Shafira memutuskan untuk mengisi jamkos dengan menyelesaikan pr yang belum sempat ia kerjakan saat malam tadi.





***



Salman melangkahkan kakinya menuju rooftop sekolah,ditangannya terdapat sebungkus rokok yang ia dapat dari Rian tadi. Ia terus bertengkar dengan pikirannya, melawan semua rasa yang mencegahnya untuk melakukan hal yang tidak pernah ia lakukan.



Flashback on....

"Lu habis ngerokok lagi?" Tanya Salman.

"Hooh,mau coba?" Rian mengeluarkan sebungkus rokok dan memberikannya kepada Salman.

Salman terdiam,biasanya ia langsung menolak tawaran tersebut. Tapi entah mengapa hari ini ia begitu sulit untuk menolaknya.

Menyebut Namamu Disetiap Do'akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang