"Salman!" Suara wanita itu membuat Salman terhenti dari langkahnya menuju kelas dan melihat seseorang yang sudah memanggil namanya tadi.
"Kenapa Syif?" Salman balik bertanya .
"Rian sama yang lain nunggu lu di kantin" Ucap Asyifa,teman Salman.
"Lah..katanya mereka mau selesain tugas kelompok ini di kelas"
"Entah,lu dateng aja ke kantin"
"Yaudah makasih"
"Sama-sama"
Akhirnya,Salman harus berputar balik menuju kantin. Ia sendiri heran,mengapa teman-temannya mengajak untuk menyelesaikan tugas di kantin. Padahal kemarin malam mereka sepakat untuk menyelesaikan tugas itu di kelasnya.
Mau tidak mau Salman harus pergi ke kantin dan menemui mereka.Sesampainya di kantin,Salman segera mencari tempat teman-temannya itu berada.
"Hey bro, Assalamu'alaikum" Ucap Rian yang kini menepuk bahu Salman.
"Wa'alaikumsalam" Jawab Salman.
"Kita selesain tugasnya disini aja"
"Kenapa gitu? Ntar yang ada kalian malah fokus makan" Ucap Salman yang diiringi suara tawa dari teman-temannya yang lain.
"Tau ae" Timpal Fahmi.
"Gue kebelet laper tadi,jadi di kantin aja ya?" Rian bersikukuh agar Salman mau menyelesaikan tugasnya di kantin.
"Anjir gue kira lu kebelet boker" Cibir Farhan yang saat ini mendapat pukulan dari Rian.
"Gue dah boker tadi pagi! Mau apa lu?" Ketus Rian.
"Tadinya gue mau manggil amang-amang buat cebokin lu" Farhan memang terlalu polos utuk hal ini. Dan sudah dipastikan,pukulan dari Rian berhasil mendarat lagi di tubuh Farhan.
"Sakit bego! Lu kenapa doyan banget mukulin gue sih?, gue tau kalo gue itu terlalu 'tamvan' . Jadi lu sirik terus mukulin gue tanpa alasan" Farhan menekankan kata 'tamvan' dan membuat setiap orang yang berada disana menatapnya dengan tatapan kosong.
"Sabar bro,hidup lu emang perih banget. Tapi kalo soal tamvan ya, itu kek nya nggak banget dah" Fahmi berbicara seolah-olah ia membela Farhan,padahal diujung kalimatnya ia membuat wajah Farhan berubah menjadi cemberut.
Salman hanya menatap teman-temannya sambil sesekali menggelengkan kepalanya. Teman-temannya itu memang tidak waras,tapi ia senang memiliki teman yang tidak jaim sama sekali.
Mereka berempat sudah lama kenal,lebih jelasnya mereka satu sekolah saat SMP. Jadi hubungan yang terjalian diantara keempat pemuda itu sangatlah dekat.
"Udah-udah. Jangan pada berantem,kalo ada yang nangis kan repot" Ucap Salman menengahi.
"Ya ampun,lu kira kita anak tk apa" Ucap Farhan.
"Siapa yang bilang coba? Kita selesain tugasnya oke" Salman mengeluarkan laptop dan beberapa buku paket yang kemudian ia simpan di meja kantin.
Tugas yang saat ini mereka kerjakan adalah tugas proyek. Tugas itu adalah tugas yang harus mereka selesaikan minggu ini,karena itu adalah tugas akhir dari mata pelajaran Fisika.
Ya,mereka memang kelas 3 dan harus serius untuk mengerjakan segala tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran.Yang banyak bekerja dalam menyelesaikan tugas adalah Salman. Sebenarnya Salman sudah memberi tugas kepada setiap anggota kelompoknya,akan tetapi tugas-tugas itu ada yang mereka kerjakan dan ada juga yang tidak dikerjakan. Alasan dari yang tidak mengerjakan adalah "daripada tugasnya salah dikerjain,terus nilainya kurang. Yaa lebih baik kita serahkan kepada Bapak Salman yang terhormat dan hebat dalam segala bidang" Itulah alasan dari ketiga teman atau mungkin sahabat Salman yang tidak mengerjakan tugas kelompoknya.
Dengan lapang dada Salman membantu mereka untuk menyelesaikan tugasnya. "Salman memang baik hati dan tidak sombong juga rajin menabung" itulah pujian yang selalu mereka berikan kepada ketua kelompoknya. Dan Salman hanya bisa tersenyum simpul.
"Bentar ya bro, gue mau cabut dulu" Rian beranjak dari tempat duduknya.
"Mau kemana lu?" Tanya Farhan.
"Biasaaaa" Ucap Rian dengan posisi 2 jari tangan yang diletakan di bibir .
"Astagfirullah. Tobat bro"
"Kek yang nggak suka aja lu, noh ambil di tas gue. Khusus buat lu"
"Beneran lu? Wihhhhh baik banget emang. Mantap bro,buat gue semuanya? Thank's" Farhan mengambil sebuah kotak kecil yang berada dalam tas Rian. Dengan cepat ia letakan pada saku bajunya.
"Najis! Diambil juga kan" Rian mendengus.
"Udah sana,keburu masuk ntar"
"Iyaiyaaaa"
Salman dan Fahmi hanya fokus dengan tugasnya masing-masing. Tapi mereka mendengar jelas apa yang Rian dan Farhan katakan. Kebiasaan teman-temannya itu memang sedikit buruk,tapi selagi itu tidak mengusik Salman ia tidak terlau memperdulikannya.
________
Assalamu'alikum
Apa kabar semua? '-'
Mudah2 han kalian suka sama ceritanya😊
Jangan lupa Voment ya♡
destiani_np💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyebut Namamu Disetiap Do'aku
Spiritual'Menunggu' , satu kata yang mudah diucapkan namun terasa berat untuk dikerjakan. Menunggu kepada makhluk dan untuk makhluk akan terasa berat untuk dilalui. Tapi aku menunggumu karena Allah. Menunggu sambil menyebut namamu disetiap do'aku terasa lebi...