Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Reyla!"
"Wan duduk dulu, capek ini." ucap Doyoung, iya anak itu mengikuti Junghwan bagaimanapun pulau Avalon tidak lah dekat, jalan satu-satunya hanya teleport dan tidak sembarang orang yang bisa melakukannya.
"Rogue itu apa?" tanya Doyoung yang setia mengekori Junghwan.
"Serigala liar, mereka bahaya, suka ngancurin pack pack kecil, karena mereka gak terikat dalam pack."
Doyoung bergidik. "Ngeri ya kaum lo."
Brakk
"Eh?" pekik Doyoung refleks ketika melihat seorang perempuan terhempas menghantam tanah.
Pemuda itu mendongak, menatap Junghwan yang berjalan agak jauh dari posisinya saat ini, kaki jenjangnya melangkah menghampiri tubuh kecil yang tergelatak beberapa meter darinya itu.
"Mayat?" tanyanya entah pada siapa.
Tangannya terulur, hendak menyentuh pundak perempuan tadi tapi terhenti karena suara desisan yang terdengar.
"Lah? Masih hidup?"
"Kak ini gue."
"Hah?"
"Ini gue, Reyla."
"Rey-"
Srett
Tubuh Doyoung terhuyung ke depan karena dorongan kuat dari Junghwan yang tiba-tiba datang. "Sakit, dodol!" rintih Doyoung sambil memegangi pundak sebelah kirinya.
Junghwan membantu gadis itu untuk duduk dari posisi berbaringnya. "Rey lo-"
"Arghhh."
"Kak!"
"Aduh wand gue mana anjing! Serigala sialan! Lo berat kambing, JUNGHWAN TOLONGIN BEGO, KAUM LO NIH."
"Dia gak nyerang, anyway." kata Junghwan dengan tampang datarnya.
Doyoung menghantikan segala umpatannya. "Munggur lo!" bentaknya sambil mendorong serigala dengan bulu coklat keemasan tersebut hingga hewan jadi-jadian itu terjungkal dengan cepat.
Sekian detik serigala tersebut berubah wujud menjadi seorang pemuda bersurai hitam. "Cowok ternyata, untung sempet gue dorong tadi."
"Kalo engga kenapa?"
"Ya gak lucu lah, cowok sama cowok tumpang tindih gitu, dikira apaan ntar?" gerutu Doyoung sembari membersihkan pakaiannya dari kotoran dan debu yang menempel.
