Segerombol orang terlihat berlari menghampiri Asahi dan Doyoung yang duduk di depan sebuah ruangan. "Lo gimana sih udah dibilang jemput kita malah enak enakan duduk di sini, sambil makan lagi."
Doyoung menelan cilok yang sedang dikunyahnya sebelum bersuara. "Males balik, buktinya kalian udah ada disini, sama siapa? Naik bus?"
"Teleport, sama siapa sih itu namanya." Haruto sesekali melirik ke sekelilingnya.
"Rubby."
"Nah iya."
"ADEK AKU MANA." suara anak kecil melengking di segala penjuru arah, beruntung keadaan sedang sepi hingga tidak terlalu memalukan untuk Hyunjin yang berjalan di belakangnya.
"Lah, ini bocah sama siapa?"
"Tuh bapaknya."
Hyunsuk menatap Hyunjin yang baru saja menginjakkan kakinya di area rumah sakit. "Lo kemana aja tadi?"
Hyunjin menyirit bingung. "Gak kemana-mana?"
"Oh, yaudah."
"Udah keluar belom bayinya?"
Mashiho menggeleng. "Belom."
Atensi Hyunjin beralih pada Asahi yang terduduk di samping Doyoung. "Lo kok di sini? Gak ke dalem?"
Asahi menoleh sekilas. "Takut, gw liat ada orang lahiran suaminya dijambak"
"Bayangin, nanti pas bayinya udah lahir bukannya bunyi oe oe malah awokawokwk." celetuk Jihoon.
"Keknya nanti pas lahir bukannya bobo anteng tadi salto." timpal Haruto.
"Lo kira anak gue titisan apa?"
"Titisan bapaknya."
Hyunsuk menyirit. "Loh Yoshi ikut? Bukannya ada sama Verlia tadi?"
Yoshi mengangguk setuju. "Kalian ributnya di depan kamar yg di tempatin Verlia kalo lupa."
Berbeda dengan lainnya, Doyoung yang entah sejak kapan berada di ujung lorong rumah sakit bersama seorang wanita dengan tudung hoodie yang menutupi kepalanya.
"Jalan aja kok susah bener."
Doyoung menyirit. "Bilang dulu, lo siapa?"
"Gak penting, yang penting lo ikut sekarang."
"Wah, ngga bisa gitu dong, lo mau culik gue ya?" ucap Doyoung yang sedang berusaha melepaskan cengkraman dari pergelangan tangannya.
Gadis itu menarik kasar tudung hoodienya. "Masih gak mau?"
"Hah?"
"Iya, masih gak mau ikut gue?"
Doyoung mengangguk kaku. Kaki jenjangnya melangkah menyusuri lorong rumah sakit, beruntung keadaan masih siang dan suasana cukup ramai untuk jam seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETALIATION BY CLONING
FantasyKejadian yang masih membekas, merenggut nyawa sekaligus dua pemimpin, peperangan tak terhindarkan karena kesalahan fatal yang tak termaafkan.