Jihoon menghela napasnya gusar, berjalan kesana kemari di depan tenda putih dimana penguasa kaum Demon berada. Sang ratu terluka parah, api menyambar bagian punggungnya, beruntung Yoshi datang tepat waktu dan berhasil membawa wanita paruh baya itu keluar dari kastil.
"JIHOON! BAPAK LO SELAMET HOON!" pekik Junkyu menatap genangan air di dalam sebuah wadah, memperlihatkan Hyunjin yang kini berhasil membawa penguasa kaum Demon itu dari lokasi kebakaran.
"Selamet siapa?" gumam Haruto.
Mendengar penuturan Junkyu, kini Yoshi terlihat lebih tenang dari sebelumnya. Pemilik sayap putih itu sempat khawatir jika Raja Demon tidak akan selamat karena lalapan sang jago merah yang hampir membuat semua orang terjebak di dalamnya.
"Tapi keadaan dia lebih parah,"
Jihoon tertunduk lesu, ia menyandarkan punggungnya pada salah satu tumpukan kayu yang ada disana. Kedua matanya memejam, menikmati semilir angin yang menerpa wajah hingga anak rambutnya bergerak kecil.
"Raja baru kah?" ucap Jihoon lirih.
"Maaf, raja udah gak ada tujuh tahun yang lalu."
Di sisi lain Jaehyuk terlihat berjalan menjauhi kerumunan, matanya masih berusaha mencari sekelebat bayangan putih yang ia lihat beberapa saat lalu. Hingga kaki jenjangnya berhenti tepat di samping rumah Liana.
Krek
"Oh?" kedua maniknya membulat dengan bibir yang agak maju beberapa cm, sudah dipastikan bisa membuat teman-temannya bergidik ngeri jika melihatnya.
"παρακαλώ παραμερίστε"
Pemuda bersurai hitam itu memiringkan kepalanya, mulutnya seakan ingin berbicara namun terlihat ragu. "Bahasa you itu bahasa planet mana?"
Tak tertarik untuk menanggapi ucapan Jaehyuk, gadis dengan baju zirah itu berjalan melewati keturunan Aphrodite yang kini masih menatapnya takjub.
"Athena tuh?" monolog Jaehyuk.
"GAK MAU GUE, TEMPATNYA KAYAK KANDANG BABI!"
"ASAHI!"
"GAK MAU, VICTORIA!"
Jaehyuk sontak mengalihkan perhatiannya pada Asahi yang sedang berjalan tergesa-gesa menghindari kejaran istrinya sendiri. "HALO???"
"BERISIK."
"MINTA TOLONG YANG LAIN AJA."
Asahi terduduk lesu, memandang Victoria kesal sambil mengelap ingusnya sendiri, demigod itu sempat menangis karena dipaksa memasuki ruangan ramuan bawah tanah yang cukup lama tidak didatangi. Ia ingat betul bagaimana bentuk ruangan itu saat terakhir memasukinya dengan Hyunjin beberapa tahun lalu. Udara lembab, kondisi perabotan yang mulai rusak, ditambah banyaknya hewan menjijikkan yang sukses membuat Asahi lelah karena berteriak histeris.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETALIATION BY CLONING
FantasyKejadian yang masih membekas, merenggut nyawa sekaligus dua pemimpin, peperangan tak terhindarkan karena kesalahan fatal yang tak termaafkan.