RBC||SEVEN✨

152 28 0
                                    

Junghwan bergerak tidak nyaman sendari tadi karena Reyla yang memang belum sadar dan juga tempat yang ia duduki jauh dari tembok, padahal Junghwan tuh juga pengen senderan:(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junghwan bergerak tidak nyaman sendari tadi karena Reyla yang memang belum sadar dan juga tempat yang ia duduki jauh dari tembok, padahal Junghwan tuh juga pengen senderan:(

"AAAAAAA."

"Apaan jir." Jihoon yang sedang asik melamun tersentak kaget.

"Hah, udah gak sakit?" gumam Reyla sambil membenarkan posisinya menjadi duduk.

Junghwan yang sudah merasa tidak terbebani pun langsung menghempas tubuhnya ke lantai.

"Encok gak tuh?"

"Kretek kretek." kata Ni-ki saat mendengar suara tulang Junghwan yang sepertinya sedang menderita.

"Kak Li, makasih loh, udah gak perih lagi." Reyla menoleh ke arah Liana yang datang dengan sebuah nampan berisi banyak gelas.

Liana tersenyum tipis. "Iya sama-sama."

"Iya makasih udah tendang muka gue, Rey." ucap Doyoung tersenyum pahit.

"Sama-sama." sabarkanlah Doyoung, pemuda ini berusaha untuk tidak menjambak gadis di depannya itu.

"Ini minumnya, ambil sendiri ya."

Mendengar penuturan Liana, Reyla sontak menolehkan kepalanya menatap 16 anak yang terlihat berbaris rapi di lantai. "Loh kok rame?"

"Makanya bangun." cibir Yoonbin, anak Hades itu melipat kedua kakinya sambil menyender pada dinding.

"Kan tadi lagi pingsan." elak Reyla.

"Kin tidi ligi pingsin." suara Jihoon menginterupsi, beberapa orang di sana hanya diam tak menanggapi aksi julid pemuda itu.

"Jadi, ada apa?"

Jihoon dan Hyunsuk terlihat memandang satu sama lain. "Gih ngomong." titah Jihoon.

Hyunsuk menggeleng pelan. "Lo aja lah."

"Kan lo yang bawa kita ke sini."

"Nyali lo lebih gede, Hoon."

"Apaan, cuma ngomong doang pake nyali segala."

Aksi senggol menyenggol kedua orang itu mengalihkan atensi semua orang yang berada di dalam rumah.

"Kita kesini mau nanya tentang racun yang lo teliti beberapa tahun lalu di istana sihir." ucap Jaehyuk yang membuat Jihoon dan menghela nafas lega.

Liana mengangguk pelan. "Jadi?"

"Nah, bang Hyunsuk yang jelasin." tutur Jaehyuk membuat Hyunsuk seketika mendelik.

"Ah anjir pertanyaan yang gue rangkai jadi ilang kan." gerutunya.

"Gue gue." ucap Yoshi mengangkat tangannya antusias, "racun yang lo teliti itu jenis apa?"

"Sianida," jawab Liana yang membuat semua orang terdiam.

RETALIATION BY CLONINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang