RBC||NINE✨

128 24 1
                                    

Kesebelasan ditambah keturunan penyihir lainnya, jangan lupakan Reyla, Liana dam Rubby yang juga ikut serta karena ajakan Hyunsuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesebelasan ditambah keturunan penyihir lainnya, jangan lupakan Reyla, Liana dam Rubby yang juga ikut serta karena ajakan Hyunsuk.

"Wait." sontak semua orang terdiam.

"Victoria nitip apa ya kemaren?" tanya Jihoon, Haruto dan Yedam yang ada di sampingnya menggeleng, sedangkan yang lainnya diam.

"ANJIR, DIA NITIP APA ITU GAK TAU LUPA GUE." teriak Hyunsuk heboh.

Jaehyuk menjitak pelan kepala Hyunsuk. "Gak usah teriak juga, bang."

"Yaudah masuknya diem-diem, jangan ribut, nanti kalo ditanyain bilang aja lupa." usul Yoshi, semuanya mengangguk setuju, gerbang perlahan terbuka menampakkan arsitektur bagunan yang tidak biasa, empat pilar besar menjulang tinggi di setiap sudut istana, pintu utama yang terbuat dari emas terlihat berkilauan terkena cahaya matahari, dinding yang didominasi warna putih dari marmer bersatu dengan tumbuhan hijau tumbuh di rapi setiap tempat.

Suasana di halaman istana tidak terlalu sepi karena beberapa maid yang sedang berlalu lalang dan para penjaga yang berdiri di sudut-sudut tertentu.

"Mang, jangan bilang ke raja kalo kita dateng, ntar Victoria tau, emang mau liat kita dianiaya bumil itu?" ucap Hyunsuk pada salah satu penjaga yang kebetulan berdiri di sana.

"Tapi tuan-"

"Udahlah, di sini aja, gak capek jalan ke dalem, jauh noh." tambah Jihoon, lantas penjaga bernama June tersebut menganggukan kepalanya.

Krek

DUARR

Suara patahan ranting disusul kobaran api hampir mengenai Hyunsuk dan yang lainnya membuat atensi semua orang tertuju ke belakang mereka.

"Gimana? Siap perang? Oh ngga lebih tepatnya, hanya permulaan."

Asahi terlihat berlari ke arah pintu gerbang, rahangnya mengeras seketika saat melihat seorang gadis berdiri dengan senyum liciknya.

"Hai Asa, aku nepatin janjiku." 

"Vionny." lirih Haruto.

"Bukan." elak Asahi

"Dia bukan Vionny."

Gadis tadi tersenyum miring, ia melipat kedua tangannya di depan dada sembari berjalan mendekati Asahi. "Ternyata kamu gak bisa di bohongin ya? Tenang, aku gak akan nyerah gitu aja, sekalipun istri kamu lagi hamil sekarang-"

"Gak usah bawa bawa Victoria di masalah ini."

"Tapi dia yang bikin aku kayak gini."

"Lo bikin masalah apa?" suara Mashiho terdengar jelas.

Tatapan Asahi menajam, hawa di sekitarnya berubah drastis, awan perlahan menghitam, Hyunsuk mundur beberapa langkah sambil merentangkan tangannya, membuat semua yang berada di sana ikut melangkah mundur.

RETALIATION BY CLONINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang