RBC||TWELVE✨

117 19 1
                                    

"GISELLE!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"GISELLE!"

Kobaran api melalap sebagian pakaian gadis itu, wajahnya terlihat bingung, antara keadaan jubahnya dan serangan membabibuta yang terus-terusan melesat seakan-akan tidak pernah habis.

Api semakin berkobar, Giselle kehilangan kendalinya, penyihir muda itu terjun bebas menghantam tanah yang membuat kesadarannya seketika menghilang.

"Yuna!"

Suara itu, suara yang sudah satu tahun lebih tak terdengar, mengambil alih atensi Yuna hingga membuat fokusnya tak lagi menuju kekacauan sebelumnya, Junkyu.

"Lo."

"Agak canggung buat nganggep lo Letta dalam wujud adek gue."

Yuna mengatupkan bibirnya, benar, bagaimanapun Junkyu tidak pernah berpikir jika arwah matenya akan akan mengambil alih tubuh adiknya sendiri.

"Sorry, gua gak bisa pake cara lain, bagaimanapun gue cuma arwah gak tau diri yang masih ngerecokin masalah kalian."

"No, don't say that, bawa temen lo, biar gue yang urus mereka."

"Tapi-"

"Luka Giselle parah, dia bisa mati kalo lo telat."

Yuna pasrah, Junkyu terbang mendekati bangunan itu, bola api yang tadinya menyerang secara brutal tidak lagi terlihat. Mau tak mau dia harus membawa Giselle pergi dari tempat itu.

"SECTUMSEMPRA!"

Segerombol orang yang yang tadinya berdiri tegap kini terbaring lemas. Darah menggenang di sekitarnya, terlihat jika pendarahan itu tidak bisa berhenti karena mantra kutukan yang Junkyu ucapkan.

Gemuruh angin menyerang, daun-daun dari pepohonan beterbangan membuat Junkyu yang masih berada di tempatnya menyirit heran. Suatu bayangan terlihat dari pantulan sinar rembulan.

"Dementor."

Nimbus 2001 itu melesat jauh, sudah ia duga, mahkluk hitam itu akan mengejarnya, entah karena apa, tapi Junkyu yakin jika pada Dementor itu ada sangkut pautnya dengan Kinsley.

Hitomi Kinsley, gadis itu memiliki manipulasi yang sangat kuat. Wajah lucunya bisa memperdaya banyak orang dan akan dengan mudah dia mengabisinya.

"EXPECTO PATRONUM!"

Tidak ada perubahan, Junkyu semakin mengencangkan laju sapu terbangnya, pemuda itu berdecak marah, pasalnya Dementor itu tidak hanya satu, terhitung duabelas Dementor sedang mengincarnya saat ini.

"Anjing, gue gak ada kenangan apa-apa sialan!"

"EXPECTO PATRONUM!"

Cahaya terang menyerang penglihatan siapa saja yang ada di tempat itu, terutama Junkyu. Bagaimana tidak juga seseorang yang baru saja datang malah mengambil tempat di dahapannya.

RETALIATION BY CLONINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang