Epilogue

2.4K 85 15
                                    

Cinta

Itu

Rumit bukan?

Iya benar

Kisah cinta Triana dengan Celine memang berakhir namun siapa sangka, Keduanya sedang berdiri berdampingan di sebelah peron kereta api.

Satunya mengandeng totebag hitam dan satunya lagi membawa ransel punggung bewarna biru navy.

"Penumpang dengan tujuan Jakarta - Bandung diharapkan berdiri dibelakang garis kuning demi keselamatan bersama"

Keduanya menatap langit sore yang mulai berubah menjadi malam, kereta api bewarna silver melindas perlahan di hadapannya, berhenti perlahan.

Celine naik ke gerbong Plat 4,berbeda dengan Triana yang naik ke gerbong plat 5.

Triana sibuk mencari tempat duduknya, berbeda dengan Celine yang sudah tahu dimana tempat duduknya berada.

Keduanya duduk di kursi masing masing, Celine sibuk membaca buku, Triana sibuk memainkan ponselnya.

3 jam, langit di luar jendela sudah gelap.

Layar ponsel Celine menunjukkan pukul 21.22, Tak lama lagi ia akan sampai ke tujuan.

"Bapak dan Ibu, dalam beberapa menit Argo Parahyangan akan tiba di kota Bandung. Untuk semua penumpang untuk mengakhiti perjalan di Bandung. Harap siapkan barang barang anda, kami mengingatkan anda untuk tetap di kursi anda sampai kereta berhenti"

Celine mendongakkan kepalanya, menatap langit kota Bandung membuat dirinya lebih tenang.

"Terima kasih telah menggunakan layanan kami dan sampai jumpa di perjalanan berikutnya"

Rel kereta api berderit nyaring, gerbong gerbong bergerak menjalar. Roda kereta api berputar melambat, peron berdecit mengeram.

"Dimohonkan periksa kembali barang bawaan anda, terima kasih telah menggunakan layanan kami"

Kereta api perlahan berhenti, anggota masinis turun dari gerbong dahulu, mengambil tangga portable untuk semua penumpang.

Celine bangkit dari kursinya dan berjalan ke arah pintu gerbong. Lagi lagi, di depannya terdapat Triana turut berbaris.

Sesuai jadwalnya, ini sudah jam 21.35, tidak banyak penumpang yang turun tapi banyak keluarga penumpang yang menunggu di depan stasiun kereta api.

Celine dan penumpang lain berjalan ke arah pintu keluar, terlihat amat banyak keluarga penumpang yang saling memeluk.

Triana berdiri di sebelah Celine, mematung menunggu jemputan.

"H-hai!" Sapa Triana sedikit takut.

Celine tidak menanggapi, tapi tidak juga menghindar. Ia melihat ponsel Triana yang menampilkan nama kontak "Chloe❤️"

Triana terlihat tidak mengangkat telfonnya tersebut, membuat Celine menaikkan alisnya bingung.

"Angkat"

Akhirnya, satu kata keluar dari bibir Celine sehingga membuat Triana bergetar dan mengangkat telfonnya segera.

"Halo??"

"Eh?? Kamu jemput?? Kamu dimana???" Seru Triana melihat sana sini kemudian terlihat satu perempuan dengan jaket putih serta ransel punggung bewarna hijau datang menghampiri Triana lalu memeluknya.

Bagaimana respon Celine? Tentu saja datar malahan kembali menatap langit dan berjalan ke keluar stasiun.

"KIDDO!!!"

Bugh

Tiba tiba saja dari belakang, Celine telah dipeluk oleh seseorang. Seseorang yang memanggilnya dengan panggilan favoritnya

"Why the hell you running away huh??? U missed all of my phonecall"

Celine baru menyadari bahwa ada 11missed calls dari Kheyla dan ia segera berbalik dan mendorong dahi Kheyla dengan jari telunjuknya, membuatnya menjauh.

Kheyla tentunya merasa aneh karna sahabatnya tersebut baru melepas pelukannya.

"I havent take a bath yet" ujar Celine membuat Kheyla tercengang.

Benar juga

Buk!

"I dont care" lanjut Kheyla memeluk Celine kembali.

Celine tertawa kecil lalu mengusap puncak kepala Kheyla kecil.

Beberapa menit kemudian keduanya berjalan di trotoar ditemani lampu jalan yang berjejer 1 meter.

"Tadi ada si T ya di kereta api?" Tanya Kheyla memecah hening.

"Hm" dehem Celine menjawab hal itu

"Gimana meeting di Jakartanya? Do u have some fun there?" Tanya Kheyla menyamakan langkah Celine

"B aja" Jawab Celine singkat, sembari mendengar belalang yang bernyanyi nyaring.

Langit lenggang, jalanan mulai sepi, keduanya belum berhenti di depan rumah Celine dan jarak stasiun kereta api kereta ke rumah Celine sebenarnya hanya 2 km tapi langkah kakinya melangkah lambat, memenuhi kerinduannya dengan udara malam.

Kheyla ikut menatap langit dan jalan raya, sesekali Kheyla menawarkan diri untuk mengambil tas Celine namun Celine menolak. Ia tidak ingin merepotkan sahabatnya tersebut.

2 menit, langka kaki Celine berhenti di belakang garis zebra cross. Menunggu lampu hijau.

Terlihat seseorang dengan hoodie kuning dan perempuan lain sedang menyerahkannya dua cone eskrim.

Mata Celine menatap sayu perempuan itu dari kejauhan. Tawanya, senyumnya membuat Celine tersenyum tipis.

Lampu berganti hijau namun Celine belum melangkah dan masih mematung perempuan berhoodie kuning itu dari jauh, hendak menghampiri perempuan itu dan berbincang banyak dengannya.

Gap!

"Lets move on kiddo!" Seru Kheyla menarik Celine melewati zebra cross.

Celine mengurung niat bodohnya dan ikut kemanapun Kheyla menariknya.

Tibalah di depan rumah Celine. Celine tetap tidak berbicara apapun dan membiarkan Kheyla mengambil kunci rumahnya dari saku celana Celine.

"Ayo....." Geram Kheyla menarik Celine masuk, Celine melepas tasnya di atas sofa lalu duduk sambil menatap langit langit ruang tamu lelah.

Celine membayangkan ingatan dan kenangan ia dengan mantan kekasihnya yang anat ia rindukan sekarang. Tanpa sadar, air matanya jatuh dari pelupuk mata, mengalir ke dagunya.

Kheyla bergegas memeluk sahabatnya tersebut kuat, membiarkan sahabat sekaligus mantan kekasihnya menangis deras di pelukannya.

Cinta itu rumit ya? Tapi lebih rumit hati dan logika

Hati hendak berpegang dan tinggal
Namun logika berkata pergi dan lelah.

The love story of Onar & Ketos end

=•=•=•=
Cerita Cinta Celine bersambung di Comeback 2

Sekian epilog singkat dari saya.

Terima kasih

Bye : Csoon

Comeback (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang