23. Bodyguard

980 83 6
                                    

1 tahun berjalan cepat tanpa adanya masalah. Celine dan Triana juga yang lainnya menjadi lebih akrab karna pertemuan yang terjadi setiap harinya.

"Heh ce! Karna minggu ini lo itu diberhentikan jadi ketos. Jalan jalan skuy ntar" Ira menyenggol bahu celine kecil dan diikuti oleh Freya yang berada di sebelahnya ikut merengek.

Dan ya benar, karna memasuki tahun ajaran baru Celine dan juga rekan rekan nya yang lain diberhentikan. Bagaimana dengan seksi keamaan dan kebersihan? Tenang, mereka semua sudah digantikan dengan sukarelawan.

"Kalian ini, menyiksa si Cece aja" ikut Alya di depan Freya

"Hahahhaha boleh ya ce! Kita uda kelas 11. Boleh lah ya" bujuk Ira sekali lagi dibalas oleh anggukan pasrah Celine.

"Hahahahha, gais gue ke kamar mandi sebentar ya!" Ujar Triana berbalik dan dibalas oleh "Okey" oleh yang lainnya.

Triana melangkahkan kakinya ke pintu kamar mandi dan mendorongnya. Kamar mandi tersebut kosong dan ia langsung masuk ke bagian yang kosong.

Setelah selesai buang air kecil,Triana hendak mencuci tangannya namun sekumpulan perempuan kelas 12 Masuk dan menatap sinis ke arah Triana.

Triana yang melihat tatapan mereka tidak memperdulikannya dan hanya membilas tangannya dengan air yang mengalir

"Heh bocah!" Panggil salah satu dari mereka

"Ya? Kenape?" Jawab Triana selesai mencuci tangannya.

"Cih! Lo kan pacar si ketos? Menjijikkan. Modal apa lo sampe bisa jadi pacarnya? Cuih" ludah ia ke lantai kamar mandi

"Njir, sirik lo hah? Modal akhlak lah coy. Ga kaya lo yang modal ludah ludahan" Ucap Triana ikut sombong.

Plak

"Dasar menjijikkan" ucap perempuan itu menampar pipi kanan Triana.

"Heh tolong pukulin dong, tangan gue jadi kotor nih" Triana menatap tajam ke arah mereka dan hendak memukul perempuan yang tadi menamparnya namun beberapa diantara lainnya menahan tangan Triana dan menendang perutnya sekali.

Salah satu dari mereka memijak kaki Triana kuat hingga membuatnya berteriak kesakitan.

"AKKK"

Drap!

Pintu kamar mandi tertutup kuat dan muncullah sosok perempuan dengan tinggi 168 tersebut. Semua tatapan mata mengarah kepadanya, nafasnya tersengal dan kancing  baju seragamnya telah terbuka semua dan menampilkan kaos krem di dalamnya.

"Oh hai ketos, tadi gue udah beres-"

BUK

Perempuan tersebut dicekik dan ditahan di dinding kamar mandi. Sadis.

"Pergi atau gue habisin lo pelan pelan" bisik celine dingin mencekik leher perempuan itu kuat.

"E-k i-ya k-ak mi per gi" jawabnya terputus lalu Celine melepaskan cekikannya.

Mereka semua keluar dari kamar mandi dan Celine langsung membantu Triana bangkit. Celine menarik beberapa lembaran tisu dan membasahkannya.

Triana meringis kesakitan di bagian perutnya langsung digendong oleh Celine ke atas meja watafel yang terbuat dari keramik.

"Boleh?" Tanya Celine meminta ijin untuk mengobati perut Triana.

Triana mengangguk, Celine menaikkan seragam dan baju dalam Triana hingga menampilkan beberapa lebam merah yang ada di atas pusar.

Tisu yang telah dibasahkan tadi oleh Celine terusap di bagian yang lebam.

"Siapa tadi?" Tanya Celine kepada Triana.

Comeback (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang