11|. Belum Saatnya

740 79 0
                                    

•••

Berhubung sedang istirahat kedua, semua teman Lia sudah berada di UKS. Sedangkan Daniel sudah pergi dari tadi, dan Lia langsung mengusir Luki semenjak kedatangan mereka. Karena menurut dia, kehadiran lelaki itu juga tidak ada gunanya.

"Otak lo udah rusak dan sekarang kebentur lagi. Gue gak bisa bayangin lo bakal segila apa," celetuk Ijul yang terus saja menatap Lia malas.

"Bisa gak, sih jangan ngelakuin hal aneh lagi. Kasian Kak Nana kalau terus-terusan ngadepin tingkah stres lo," timpal Joya ikutan kesal.

Bisa dibilang, dalam perteman mereka yang paling bawel itu Joya, sedangkan yang paling sensian Ijul, ditambah El tukang kompor, sekalinya bicara malah nyakitin.  Mulan orang yang polos-polos bolot, dan Lia si hujatable, pembuat darah tinggi yang selalu minta dijulidin teman-temannya. Daniel sendiri bisa jadi sosok yang dewasa, walaupun orangnya terkesan rada cuek.

"Kalau kalian ke sini cuma mau bacot, mending keluar. Gue cape daritadi dengerin bacotan orang."

Serentak mereka berempat mendengus.

"Tadi Daniel ke sini?" tanya Joya penasaran.

"Udah gue usir," jawab Lia santai.

"Kenapa?!" tanya El tidak habis pikir.

"Bisa gak waras kalau gue terus sama dia. Jantung gue deg-degan parah tiap denger dia ngomong."

Jawaban Lia justru membuat teman-temannya saling pandang.

"Emangnya dia kenapa?" pancing Ijul.

"Semalem pas gue ikut Echan main ke rumah Kak Ken ada Daniel. Terus gue tawarin dia permen, eh dia malah ngambil permen bekas gue," ujar Lia menjelaskan dengan nada santai.

"HAH?"

"Tadi juga bilang kalau dia sayang sama gue lebih dari temen. Deg-degan banget, anjir! Jantung gue udah kaya mau copot. Makanya gue usir aja."

Lia malah memegang dadanya yang sudah tidak berdetak seperti tadi. Entah kenapa, akhir-akhir ini ketika berdekatan Daniel jantungnya jadi tidak bekerja dengan baik.

"Lia!" panggil Joya pelan. Lia mendongak, melihat semua temannya yang sudah menatap dia frustasi.

"Gue pikir cuma Mulan yang paling bego, tapi nyatanya lo lebih tolol!"

Dahi Lia mengernyit. "Lah, gue kan cuma cerita. Emangnya salah?"

"Mending lo jauh-jauh dari Daniel. Daripada nanti makin gila," saran Ijul menatap Lia prihatin. Kenapa juga mereka bisa tahan berteman dengan gadis lola seperti gadis itu.

"Jul, sekarang kita disuruh kumpul basket," ujar El yang baru saja mendapat pesan jika semua anggota Basket harus segera berkumpul di lapangan. Karena mereka memang termasuk anggota Basket. Bahkan El sudah resmi menjadi ketuanya dari beberapa bulan yang lalu.

"Gue pergi dulu, Joy. Lo di sini aja sama Mulan temenin Lia," lanjutnya sambil mengacak rambut Joya tanpa memikirkan Mulan yang sudah cemberut.

"Muka lo jelek kalau kaya gitu."

Seketika Mulan tersenyum saat Ijul mencubit gemas pipinya. Sedangkan Lia yang bernasib menjadi penonton, hanya bisa mengusap dada sabar.

Because, Only Brother'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang