Permintaan kedua yang saya ajukan kepada jin botol adalah kastengel, seperti yang biasa dibuat ibu. Awalnya dia tidak mengerti maksud saya."Kan sudah kubilang, aku tidak bisa melakukan hal seperti itu," katanya.
Satu detik kemudian, "Oh, kastengel. Aku mengerti."
Dia melipat tangan sambil menganggukkan kepala. Cling!
Ia menyerahkan sebungkus roti wafer seharga seribu rupiah.
"Itu wafer, bukan keju," kata saya.
Kepala saya jadi pusing. Saya merasa mual, seolah udara tak cukup mengisi paru-paru. Sambil menahan kesal , dengan suaraku serak bagai terompet tahun baru saya berkata,
"Coba lagi!"
"Oke, oke," katanya jengkel Gumpalan arum manis muncul di antara jari-jarinya, bahkan tanpa plastik pembungkus. Lengket, merah jambu pewarna tekstil, bagai bulu kelinci kusut.
"Menjijikkan," kata saya dengan ekspresi wajah yang sepadan.
"Sudah lama sekali," katanya. " Tidak ada yang percaya lagi dengan jin. Apa permintaanmu yang ketiga? "
"Saya ingin ibu saya kembali," jawab saya.
"Kukatakan padamu, aku tak bisa mengembalikan orang yang telah meninggal."
"Saya tahu," kata saya.
"Keinginan saya yang ketiga adalah jin yang bisa mengembalikan ibu saya."
Bandung, 20 Juni 2017
YOU ARE READING
Gosip di Internet
General Fiction(On Going) Kumpulan fiksi kilat kurang dari 200 kata. Umumnya sekitar 100 kata. Biarpun hanya 100 kata, tapi butuh kecerdasan untuk mencernanya. Kalau kamu cerdas, buktikan dengan membaca kisah-kisah dalam buku ini.