Aku menemukan sebuah potret lama di pojok gudang rumah yang kami sewa. Sepertinya bukan milik penyewa sebelumnya, juga bukan punya pemilik rumah yang tinggal di kota lain.
Fotografer mengambil foto itu sesaat menjelang matahari terbenam. Cahayanya redup, tapi aku bisa melihat dengan cukup jelas. Sepasang pria dan wanita berdiri saling berhadapan, tapi wajah mereka mengarah ke kamera.
Pakaian yang mereka kenakan sungguh kuno, jadi kurasa potret itu diambil pada masa penjajahan Belanda. Aku tak tahu pasti, hanya menebak saja.
Aku bertanya-tanya mengapa ada orang yang ingin dipotret dalam cahaya redup saat matahari terbenam. Anda hampir tidak bisa melihat wajah mereka, selain kenyataan mereka adalah pria dan wanita, atau mungkin seorang gadis dan pemuda remaja. Wajah mereka terlalu gelap, kecuali mata. Mata itu. Aku takkan pernah bisa melupakannya seumur hidupku.
Apakah ada sesuatu yang menyebabkan mata mereka---satu-satunya bagian wajah yang terlihat jelas---tampak bagai dua buah lampu yang menyala terang?
Aku benar-benar penasaran, ingin tahu siapa mereka dan di mana foto itu diambil.
Tapi demi keselamatanku sendiri, mungkin sebaiknya aku tak perlu tahu sama sekali.
Bandung, 15 November 2017
YOU ARE READING
Gosip di Internet
General Fiction(On Going) Kumpulan fiksi kilat kurang dari 200 kata. Umumnya sekitar 100 kata. Biarpun hanya 100 kata, tapi butuh kecerdasan untuk mencernanya. Kalau kamu cerdas, buktikan dengan membaca kisah-kisah dalam buku ini.