Kisah Dua Kucing

161 5 0
                                    

SATU

Ucin sebenarnya cukup cantik untuk ukuran seekor kucing kampung. Dia biasa bermain dengan bola tenis, mengejar dan memeluknya, kelakuan yang normal untuk seekor kucing belang putih-hitam-oranye biasa. Lalu Kak Seto memberiku Nevertitu. Kak Seto tadinya menyembunyikan dia di kamar indekos sampai dia terlalu besar.

Makhluk kecil yang indah! Bola bulu bermata biru ini, segera menjadi kesayangan keluarga. Kami harus mengunci Ucin di lantai atas. Dia menjadi sangat cemburu, mendesis dan mencakar Nevertitu.

Keesokan harinya ayah membuangnya ke pasar.

DUA

Semua sudah berdandan untuk menghadiri pesta pernikahan kakak sepupu saya, Tina, hari Sabtu pagi, saat saya melihatnya. Kisbee, kucing saya, bola bulu kesayangan saya, terbaring tak bernyawa di halaman. Saya duduk di tangga dengan air mata berlinang. Rupanya semalam dia keluar, berkelahi dengan kucing tetangga dan kalah.

Papa membawakan saya seekor anak kucing untuk menggantikannya. Tapi dia membawakan saya anak kucing kampung belang tiga, putih-hitam-oranye. Kucing yang jelek.

Meski begitu, saya mulai mencintainya. Papa tidak terlalu menyukai kucing atau anjing, tapi bersedia mencarikannya untuk saya.

Bandung, 22 November 2017

Gosip di InternetWhere stories live. Discover now