41

160 13 2
                                    

Happy Reading!
.
.

____________________________________☆

Mata wanita itu seketika melebar melihat pemandangan didepanya. Ia turun dari motor Jeffri dan segera melangkahkan kakinya masuk ke pekarangan rumah seseorang itu.

Una merampas benda yg ada di mulut orang itu sambil melototkan matanya menatap orang itu.

Orang itu yg tadi nya lagi memejamkan matanya sambil menyenderkan badannya ke badan kursi kini tersentak kaget. Matanya mengerjap melihat wanita itu yg masih melototin matanya. Ia mengatupkan bibirnya lalu menegakkan badannya, kepalanya menjadi menunduk. Ia melakukannya karena reflek, udah terbiasa ketika ia ketahuan merokok oleh cewenya itu-- eh..

Wanita itu meletakkan putung rokoknya ke asbak, ia menghela nafas sebentar melihat banyak rokok diasbak.

"Mau mati lo?" Ketus wanita itu sambil menatap pria yg kini masih menundukan kepalanya.

Jeffri yg kini berada di belakang Una menahan tawa ngeliat Jeka yg sedang di omelin oleh Una.

"Buat apa lo ngabisin rokok kek gini? udah abis sebungkus loh ini" sungutnya.

"Ya ma-maaf" lirih Jeka.

Jeffri menepuk bahu Una dan dan melirik ke Jeka sebentar. "Jangan dimarahin Na"

"Ya gimana gue gak marah, dia bandel banget. Ngerokok boleh, asal jangan berlebihan. Temen lo tuh.." Una menjeda ucapannya, ia melihat ke atas untuk menahan air matanya agar tidak keluar.

"Serah lo deh Jek" rajuknya lalu pergi meninggalkan rumah Jeka.

Jeka mengangkat kepalanya melihat bayangan Una yg kini telah menghilang, matanya melirik ke Jeffri yg masih berdiri disitu.

"Kejar sana" kata Jeffri yg kini duduk di kursi sebelah Jeka.

Jeka langsung berdiri dan mengejar perempuan itu yg kini sudah menjauh dari rumahnya.

"Wesss asek gue nge game" Jeffri segera mengambil ponselnya dan langsung meng klik aplikasi game nya. Sebelum itu ia sudah menyalakan... wifi.

Ajng

Jeka masih mencari Una yg kini entah hilang kemana. Matanya meneliti melihat ke pinggir jalan. Dahinya mengerut ketika ia merasa familiar dengan perempuan yg kini duduk di bangku depan warung sambil menundukkan kepalanya hingga rambut blonde nya kini menutupi wajahnya.

Segera ia menghampiri wanita itu. Ia duduk disebelah nya dengan menatap Una yg masih menunduk.

"Na" panggilnya. Ingin sekali ia memegang tangan Una, tapi ia tahan. Takut Una nya bakal tambah marah.

"Na, gue minta maaf" lirihnya

Jeffri yg kini sedang asik main game nya itu menoleh ke ponsel yg ada di meja. Ada notif chat dari seseorang.

"Kelly?" Gumamnya dengan dahi mengerut.

"Gue kek pernah denger nama itu, dimana ya?" Kini jeffri mematikan layar ponselnya dan fokus ke layar ponsel Jeka yg kembali menyala.

"Eh?" Jeffri menyipitkan matanya, merasa curiga dengan chat itu. Segera ia mengambil ponsel Jeka.

"Untung gak di kunci" kini jeffri membuka chatroom yg bernama Kelly itu.

Ia men-scrool ke atas, dan membacanya dari atas hingga ke bawah. Matanya reflek melebar ketika mengetahui isi chatnya itu.

"Anjing" umpatnya reflek. jeffri meletakan ponsel jeka ke meja, dan segera menghubungi seseorang.

Bestie✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang