MAFIA || 22

5.6K 394 64
                                    

Pagi harinya Taehyung bangun terlebih dahulu dari istrinya, ia bergegas menuju ruang kerjanya untuk mengecek beberapa data.

Taehyung menelpon Eunha. "Eunha, berikan semua data yang kemarin"

"Baik tuan" balas Eunha.

Taehyung memutuskan sambungannya, menatap fokus layar laptop yang ada di depan.

"Emm, jadi kau.."

"Lihat saja, semua akan kembali kepada pemiliknya"

"Permainannya kita mulai dari sekarang" gumamnya dengan smrik.

Setelah mengecek beberapa data, Taehyung kembali ke kamar masih melihat istri kecilnya itu tertidur pulas.

Bergerak perlahan mendekati Risa, mengecup pelan bibir istrinya itu. Mengelus lembut kepala Risa.

"Risa.." panggilnya.

"Risa.." Risa hanya berdehem tanpa berniat membuka mata, ia merasa masih mengantuk.

"Risa.." panggil Taehyung tepat di samping telinga Risa. Namun, Masih tak ada niat Risa untuk membuka matanya ia hanya menarik selimutnya menutupi kepalanya, ia tak mau di ganggu!

"Sayang.." ucap Taehyung dengan suara berat dan seraknya. Berdamage.

Risa membuka matanya, apa tadi? Sayang? Taehyung memanggilnya sayang? Ini memang bukan pertama kali Taehyung memanggil Risa dengan kata sayang, pernah saat ia masih kecil, bahkan lebih dari kata pernah setiap hari Taehyung akan memanggilnya sayang.

Kali ini berbeda, kata sayang ini keluar saat ia bersttatus istrinya. Kata sayang yang keluar dari mulut suaminya ini benar-benar berdamgae. Sudah lama Risa tak mendengar kata sayang.

"Apa?" sahut Risa, kesal.

Taehyung tersenyum "Sarapan, sayang"

Pipi Risa terasa sedikit panas, mungkin sekarang pipinya seperti kepiting rebus, Risa tersenyum malu "I-iya, aku mau mandi dulu" ucapnya, sembari menunduk lalu berlari ke kamar mandi. Ah yang benar saja, hanya karena kata sayang, Risa benar-benar di buat malu. Tapi ia senang Taehyung memanggilnya sayang.

Taehyung yang melihat tingkah malu Risa membuatnya gemas sendiri, ingin Rasanya ia mengigitnya sekarang. Heh!

Setelah selesai sarapan, Risa memutuskan untuk ikut Taehyung ke kantor. "Emm.. boleh aku ikut ke kantormu?"

"Kau di mansion saja"

"Tapi aku bosan, mau sekolah aku juga kesiangan, percuma saja datang ke sekolah kalau ujungnya masih di usir" ujar Risa. "Boleh aku ikut, yaa?"

Taehyung mengangguk. "Ya."

Terlihat senyum bahagia dari Risa, ia bergegas ke kamar untuk mengganti pakaiannya. "Udah." Setelah itu Risa dan Taehyung pergi ke kantor dengan Suga yang mengendarakan mobilnya

"Om Suga" panggil Risa.

"Kenapa, Nona?"

"Om Suga makin ganteng" ujar Risa membuat raut wajah Taehyung berubah seketika.

Suga tertawa garing. "Hahah, Nona bisa aja" sahut Suga malu-malu dengan istri bosnya itu.

"Tapi serius. Om udah punya istri?"

Suga menggeleng. "Belum, Nona"

"Masih sih?" tanyanya memastikan.

"Iya, Nona"

Risa menoleh kearah Taehyung, kenapa suaminya ini sendari tadi diam. "Bos suami, kenapa?" Ah, entahlah Risa harus memanggilnya apa, Abang? Suami? Bos? Tuan? atau Sayang? membinggungkan.

"Apa aku boleh duduk di samping Om Suga?" tanya Risa pada Taehyung.

Taehyung langsung menatap tajam Risa. "Ah, tidak boleh ya."

Taehyung melihat ke arah depan di mana Suga sedang menatap Risa dari kaca spion, tatapan Suga bertemu langsung dengan tatapan tajam Taehyung membuat nyali Suga menciut.

Sesampainya di kantor, banyak yang menyapa hangat Risa di balas senyum manis juga dari Risa.

Memasuki ruangan Taehyung "Duduk saja di situ" titah Taehyung pada Risa. Risa hanya menurut.

Taehyung duduk di kursinya, lama sudah Risa menunggu Taehyung, ia merasa bosan. "Boleh aku keluar?"

"Kemana?"

"Jalan-jalan saja, bosan"

"Penjagaku yang akan menemanimu"

Risa menggeleng. "Tidak-tidak, biar aku sendiri saja"

"Tidak ada penolakan"

"Aku sama Om Suga aja ya" ujar Risa membuat Taehyung langsung menatapnya tak suka.

"Jangan, ia banyak pekerjaan"

"Ya, udah. Aku sendiri saja" Risa bangkit dari duduknya. Taehyung menghela napas berat.

Setelah Risa keluar dari ruangan Taehyung meminta salah satu penjaganya untuk mengikuti Risa tanpa Risa tahu.

Brak!

"Taehyung!" panggil seseorang di ambang pintu.

"Maaf Tuan, Tuan Ten memaksa masuk" ucap penjaga itu, lalu pergi.

"Kak, kakak harus hati-hati"

"Maksudmu?"

"Kakak hanya harus hati-hati, sepertinya perasaanku tidak enak" Taehyung mengangkat alisnya bingung.

"Kak... Jung Jaehyun berulah lagi, ia menembak salah satu penjaga kita di rumah ayah"

"Hm"

"Kak, ini tentang keadaan ayah yang memburuk dengan kejadian itu"

"Ada kau yang menjaganya!"

"Kak, Jung Jaehyun mencarimu! Ia mencari Istrimu itu! Kenapa jadi ayah yang ikut campur" Taehyung diam.

"Di mana Istrimu itu?"

"Tak ada urusan denganmu"

"Ini demi melindunginya"

"Aku bisa melindunginya"

"Beri tahuku kak ini penting"

"Lebih baik kau pergi"

"Tidak! sebelum aku tahu Istrimu di mana"

"Kau ini kenapa? Dia tak ada urusan denganmu!"

"Kak, lihat saja Jung Jaehyun akan melukai istrimu itu" Taehyung menatap Ten tajam.

"Kau pergi!" titah Taehyung.

"Kau pergi!" titah Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Tbc.

Annyeongg,

Vote & Follow, yap!

@cxkaptrv_

See you

MAFIA || KTH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang