Katanya, waktu bisa terasa berjalan begitu cepat saat kamu bersama dengan orang yang tepat. Adam setuju. Seperti yang tengah ia alami saat ini. Entah sejak kapan terakhir kalinya Adam tidak peduli pada jam melainkan hanya fokus ke satu subjek. Pada dia, si gadis cokelat.
Mengapa cokelat? Adam juga baru tahu jika Salwa amat menyukai cokelat. Usai sama-sama menyantap makanan berat, gadis itu secara natural beralih memesan ice cream choco sebagai dessert. Dan dia kini sudah menghabiskan setengah isi dari satu cup besar itu dalam waktu singkat.
Namun, bukan waktu ini yang Adam maksud di awal kalimat tadi. Fakta kalau Salwa baru saja menghentikan kegiatan menyuap es krim demi menilik jam di pergelangan tangannya. Pun membuat Adam yang saat itu sedang bercerita tentang suatu hal, jadi ikut terdiam.
"Hm, Dam, sorry nih..."
Adam sadar apa yang hendak Salwa katakan berikutnya. Karena itu, sebelum sang gadis melanjutkan kalimat, Adam memilih menyela.
"Mau nonton gak?"
Salwa sontak mengerjap bingung, "Sekarang?"
"Iya. Gue baru inget kalau punya tiket midnight movie dari Awan. Trus sayang aja nggak dipake kan." lanjut Adam sembari mengeluarkan dua carik kertas mini dari saku celananya.
"Tapi ini udah jam sembilan lewat... Kos aku ada jam malemnya...."
Lantas Adam menipiskan bibirnya. Seakan mengambil pose berpikir. Tak lama ia tersenyum, "Ntar gue anter lo pulang ke kos Ulin aja. Kosnya dia kan gak ada jam malem."
Salwa sedikit melebarkan pupilnya. Cukup kaget karena Adam memberi saran demikian.
"Kok kamu tau kosnya Ulin gak ada jam malem?"
"Temen gue ada yang ngekos disitu juga." Adam menyelesaikan tegukan terakhir dari gelas lattenya, lalu memandang Salwa, "Jadi, gimana?"
"Hm, gimana ya, Dam..."
"Boleh jujur nggak?" Adam kembali mengambil alih, "Gue cuma pengen nambah waktu biar kita bisa berdua lebih lama. Soalnya tiap deket sama lo, gue selalu ngerasa nyaman, gatau kenapa."
Salwa tertegun. Seolah ia tak dapat lagi untuk menyanggah naratif Adam. Tepat pada saat itu ponsel Salwa bergetar, ada pesan masuk dari Salsa. Dan Salwa langsung membukanya.
"Wa, gapapa kok kalau lo nggak mau. Sorry ya, kesannya gue jadi kaya maksa lo nih." sahut Adam. Lelaki itu kemudian berdiri, bersiap hendak keluar dari sana, "Yuk pulang."
"Trus, kamu nggak jadi nonton?"
"Jadi. Ntar gue kesini lagi abis nganter lo," balas Adam lalu memasang raut sedih, "Dan mungkin gue nontonnya sendirian aja deh."
Salwa mendadak tidak tega. Maka, ketika mereka keluar dari area food court, Salwa menahan lengan Adam. Tanpa mengatakan apa-apa, namun dari gelagatnya, Adam sudah bisa menebak. Refleks senyuman lelaki itu tersungging tipis.
He successfully got her tempted.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Re-Hello
FanficKarena sejatinya, baik Adam maupun Salwa tidak sempat menduga jika pertemuan mereka akan berlanjut lebih dari sekali. written on: Feb 14, 2021 - June 24, 2021. ©RoxyRough