05. H ( London to Berlin )

732 90 1
                                    


Holla.

Your godmother is back

***

Perusahaan stabil dengan cepat, meski pabrik induk mengalami gangguan mesin yang belum seratus persen stabil. Kondisi pasar saham perlahan mulai menunjukan progress. Sepasang mata lisa tak Sekalipun berpindah dari layar laptop nya.

Di keseharian Lisa, Seperti biasa dimana pun tanah yang ia injak. Lisa akan bekerja. Memastikan semuanya tetap dalam kendalinya. Dia memang terkenal disiplin dan teliti. Bila perlu membaca semua laporan sampai benar-benar sesuai. Maka lihatlah karyawan di bawahnya selalu mengeluh, karena Lisa selalu tau sedikit saja kesalahan.

Pemandangan yang normal. jika Lisa menyuruh si penanggung jawab laporan atau sebagainya mengganti ulang. Atau lebih berat lagi jika harus di rombak total. Itulah kuncinya mengapa Presdir semacam Lisa mampu bertahan. Hebatnya Dia selalu satu langkah lebih maju. Nyaris tak ada kata mundur.

dia adalah salah satu role model pengusaha abad ini. Kaya raya , kompeten, dan menawan. Siapa yang tak mengenal seorang Lalisa kim di kalangan atas. Nyaris nol. Semua tahu dia. Perempuan yang paling jauh untuk digapai.

Layar laptop berkedip. berganti panggilan video dengan kedua staf nya. Dia, Kang soo dan johny di tempat yang sama-sama berbeda. "Hallo Presdir. Aku tahu disana sudah malam. Bagaimana kabar anda? " kang soo melambai sebentar. Lalu menunjukan setumpuk kertas. Dan wajah aneh nya.

"biasa saja. Kalian juga sepertinya baik." ucap Lisa singkat. "Bagaimana Perkembangan pekerjaan? kalian jangan lupakan saldo rekening yang Makin menggunung. Ingat?"

Mereka berdua segera duduk tegak. Boss besar telah kembali pada tabiat nya. Mereka pikir Lisa akan berubah menjadi lebih baik, sekedar berada di belahan bumi lain. Tentu dalam mimpi mereka.

Dua staf utama Lisa hanya ada Kang soo dan johny. Mereka bahkan menerima gaji yang tak bisa di tolak siapapun. Dan Lisa hanya mencari orang-orang terbaik, inilah bagian yang tersulit. Perlu di ingat. Kesalahan kerja mereka akan menghancurkan kursi seorang Lisa.

"Misi selesai boss. Kau bilang akan kemarikan? Akan ku tunggu selagi aku membereskan nya. Waktu rehat mu pasti berguna saat kau kembali."

"Lebih cepat dari sebelumnya, akan ku ingat loyalitas mu."

Johny mengangkat gelas wine nya tinggi-tinggi. Tak lupa wajah tengil nya. "bukan kah aku selalu begitu Presdir?"

"Bertanya pada ku? "

Johny memasang senyum palsunya lalu menggelang. "Maaf Presdir aku hanya pamer sedikit. " kang soo tertawa di sisi layar yang lain.

"Urus saja perkembangan nya broo. Jangan mengada-ngada. " sambung kang soo. Mengipasi wajah nya yang merah. Seperti yang sudah-sudah mereka jadi bertengkar via online.

Lisa melanjutkan pekerjaan nya, menganggap kedua manusia itu angin lalu. Kesempatan untuk bekerja di sini agak rumit, perbedaan waktu pengiriman laporan dari seoul dan london agak jauh berbeda. Maka Lisa perlu bergegas. Waktu tidur nya akan segera tiba.

"Hallo Presdir kau disana? Maaf kami jadi bertengkar. "

"ya aku dengar. Suara kalian membuat ku tetap terjaga, terimakasih. "

"ah ya sudah saat nya kau tidur. Selamat tidur Presdir. " kang soo ikut melambai tak enak hati.

"Ya. sampai jumpa nanti. "

"tunggu boss. Kau melewatkan hasil kerja ku. Aku tak mau melewatkan gaun Dior ku tentu saja. Perjanjian adalah perjanjian. "

"ya. jadi kau membawa sesuatu yang penting. "

ANOTHER LEVEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang