Bertemu

1.9K 445 41
                                    

"Maaf" cicit han

Seungmin hanya diam. Sebenarnya ia ingin menghancurkan apapun yang ada dihadapannya karna merasa di hianati sahabatnya sendiri. Namun ia sudah menanamkan pada hatinya untuk tetap diam dan tenang.

"Gue mau ngasih tau lo, tapi gue ga berhak" ucap han

"Kenapa? Lo mau liat gue lebih gila dari ini?" Tanya seungmin tenang

"Nggak min. Sumpah nggak"

"Terus kenapa? Gue udah kasih lo kesempatan buat jelasin, tapi lo cuma bilang maaf sebanyak 3 kali. Apa yang harus gue ngertiin dari 3 maaf itu? Gue ga paham" ucap seungmin

Han menunduk lalu menangis. Seungmin membuang muka. Tidak! Ia tak boleh merasa kasian hanya karna sahabatnya menangis. Ia butuh penjelasan!

"Gue ga berhak ngasih tau lo karna gue ga tau apa-apa" ucap han

"Kalo lo ga tau apa-apa kenapa minhyun ada disini?"

Keduanya saling diam. Han lalu bangkit dari duduknya, menarik seungmin menuju pintu toilet yang tertutup. Lelaki itu mengetuk beberapa kali sampai akhirnya pintu terbuka sedikit demi sedikit.

"Please jelasin sama seungmin ya?" Ucap han

Seungmin menatap han serta lelaki dihadapannya. Ia tak kenal sedikitpun dengan lelaki itu. Tampaknya ia ketakutan, bahkan kaki dan tangannya bergetar hebat.

"M-maaf"

Oh tuhan. Seungmin benar-benar marah. Tolong catat, IA BUTUH PENJELASAN BUKAN KATA MAAF! Seungmin beranjak dari tempatnya. Maaf, maaf, maaf. Tak ada penjelasan sedikitpun. Membuang-buang waktu.

Ia mengambil alih minhyun yang tengah digendong oleh minho lalu pergi dari apartemen han. Ia menulikan telinganya meskipun han berteriak hingga urat lehernya tercetak memanggilnya berkali-kali.

"Minhyun-ieee!!" Pekik chan senang

Chan segera menggendong minhyun dan mencium pipinya berulang kali. Terlalu rindu sampai-sampai chan memeluknya erat takut minhyun hilang lagi. Seungmin tersenyum senang, tapi didalam hatinya tetap ia tengah marah dan kesal.

Ketiganya kembali menggunakan taxi. Minhyun begitu nyaman di pelukan chan, sampai-sampai tertidur dengan lelap.

"Minhyun-ie kurus..." ucap chan

Minhyun memang terlihat lebih kurus. Pipi gembilnya berkurang beberapa mili. Bahkan dari postur tubuhnya pun terlihat jika minhyun lebih kurus dibanding sebelumnya.

"Iya, dirumah nanti minhyun dikasih makan banyak-banyak sama enak-enak ya" ucap seungmin

"Baik dokter"

"Chan-ie senang minhyun kembali" lanjutnya

Seungmin mengangguk. Chan tak pernah seceria ini sebelumnya. Mungkin minhyun benar-benar obat terbaik bagi chan. Senyuman chan yang tulus serta tatapannya yang tak pernah lepas dari minhyun membuat hatinya melemah. Ia bersyukur dapat bertemu dengan minhyun lagi.

"Chan-ie dan minhyun-ie ingin mandi" ucap chan

"Pake kamar mandi di dalem aja ya. Ada bathup-nya. Bisa main busa" ucap seungmin

"Busa?!! Minhyun-ie suka busa!" Pekiknya

Seungmin menyiapkan air hangat. Busa tebal menutupi air, chan bahkan terperangah serta bertepuk tangan dengan gembira.

"Minhyun-ieee busaaaaa"

Mereka bertiga asik bermain air dan busa. Tertawa bersama-sama saling memercikkan air yang membasahi pakaian yang dipakai. Seungmin rasanya berkali-kali bahagia. Perasaan ini, baru pertama kali ia rasakan. Tawa bahagia yang keluar dari mulut chan dan minhyun menjadi candu ditelinganya.

First And Last Flowers [Chanmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang