EXTRA: You

2K 343 74
                                    

Matanya menatap seisi rumah. Rasanya keheningan melanda rumahnya. Biasanya chan akan segera mendatanginya saat ia baru pulang. Biasanya TV akan hidup dengan keras jika chan sendirian dirumah. Rasanya chan masih ada disana, duduk sambil tersenyum menunggunya diruang keluarga.

"Chan" lirihnya

Ia mendekati sofa. Bayangan chan tersenyum lebar membuatnya lega. Ia duduk tepat disamping chan, menatapnya berbinar seolah ini bukan khayalannya.

"Dokter baik, tolong banyak-banyak berbuat baik ya?" Ucapnya

Seungmin mengangguk setuju. Ia menangis kembali pada sofa kosong. Tangisannya meraung. Kehilangan chan begitu mendadak membuat hatinya sakit begitu dalam. Rasanya ia begitu trauma hanya untuk berdiri dipinggir jalan. Bayangan itu masih melekat keras dikepalanya.

Kini ia berjalan menuju taman pribadi chan. Bunga bermekaran dimana-mana, bahkan puluhan kupu-kupu datang untuk mengindahkan lagi tamannya. Bibirnya tersenyum, namun lagi-lagi matanya menangis.

"Chan, taman kamu indah banget. Ayo liat sama aku" lirihnya

Bunga-bunga kesayangan chan hidup begitu sehat dan terawat. Semerbak wangi mawar begitu kuat menguasai taman. Ia suka, sangat suka. Namun tanpa kehadiran chan sang pemilik taman, semuanya tampak menyedihkan. Bayangan chan yang tengah mengurusi tanah tanamannya, ia yang tengah menggunting bagian tanaman yang rusak, ia yang tengah kesenangan karna kuncup bunga mulai terlihat dan ia yang gembira memanggilnya karna bunga langkanya bermekaran.

"Gue ga bisa tinggal disini" ucap seungmin

"Kenapa? Mau dijual?" Tanya han

"Nggak. Lo tau ga perasaan, dimana lo sayang sama tempat ini, tapi tempat ini juga yang bikin lo nangis setiap saat" ucap seungmin

"Kenangan disini buat gue semakin sakit kalo diinget-inget. Tapi kalo gue jual, rasanya gue ga terima kenangan gue hilang selamanya" lanjutnya

"Kalo gitu dikontrakin?" Tanya han

"Nggak juga, dikontrakin sama aja kenangan gue hilang" jawab seungmin

Han mengerti. Sudah 2 bulan kehilangan chan, seungmin masih takut untuk tidur dikamarnya bersama chan dulu. Bayang chan yang masih tertidur disampingnya terus menghantuinya, dan setelahnya ia berakhir menangis sendirian. Meski mentalnya sedikit demi sedikit mulai membaik, ia harus rutin meminum obat tidur setiap malamnya dan ditemani oleh han setiap harinya.

"Dokter jo kemarin nawarin sesuatu" ucap seungmin

"Nawarin apa?" Tanya han

"Ada kerjaan, diluar" ucap seungmin

"Jangan bilang kesana?!" Tanya han

Seungmin mengangguk menyetujui. Ia menghela nafas dalam. Keputusannya sudah bulat, meski sudah banyak hal yang harus ia pertimbangkan ia harus yakin. Ini yang terbaik untuknya.

"Gue terima. Gue butuh suasana baru. Tapi tetep, gue ga bakal lupa sama chan apapun yang terjadi. Makannya, gue nitip rumah ini sama lo. Tolong jaga taman chan, kalo bisa sewa tukang kebun profesional. Gue ga mau bunga-bunganya layu bahkan mati" ucap seungmin

"Min, tapi kan itu jauh? Bahaya juga" peringat han

"Gapapa, lo percaya kan sama gue? 4 tahun itu bentar. Gue bakal balik. Tolong, kunjungin chan juga. Bilangin gue sayang dia" ucap seungmin

👣👣👣👣👣👣👣👣

14 tahun kemudian...



















First And Last Flowers [Chanmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang