Surat pengadilan

2K 441 60
                                    

Surat panggilan dari pengadilan sudah sampai dirumahnya pagi tadi. 10 hari lagi chan dipanggil ke pengadilan untuk dipertanyakan kewarganegaraannya. Seungmin sudah menghubungi pak gibeom sejak kemarin, namun tak ada jawaban.

"Pak gibeom lagi pergi, katanya ada urusan bisnis. Emang pabrik lagi sibuk-sibuknya" jelas salah satu karyawan pabrik

"Kalo boleh tau kapan pulangnya ya? Saya mau ketemu dengan beliau dalam waktu dekat" ucap seungmin

"Kalau itu saya kurang tau, kayanya sih bulan depan?"

Bulan depan?! Bagaimana ia bisa menjelaskan dipengadilan tentang data kewarganegaraan chan jika kunci utama tak hadir bahkan sama sekali tak bisa dihubungi?

Seungmin meninggalkan kawasan pabrik tanpa informasi apapun. Perasaannya takut serta khawatir. Bagaimana dalam 10 hari kedepan, pak gibeom tak bisa dihubungi dan menghilang begitu saja? Bagaimana saat pengadilan nanti ia kalah dan chan harus dideportasi? Lalu bagaimana dengan minhyun? Apa semuanya akan kacau kini?

Stirnya ia kendalikan menuju kediaman hwang. Nyalinya cukup tinggi untuk bertemu dengan si hwang hari ini. Tak peduli apakah ia harus adu kekuatan dengan hwang nantinya, ia harus tau apa yang mendasari si hwang ingin mengadopsi minhyun bahkan sampai melukainya.

"Ngapain lo?" Tanya hyunjin

"Ngobrol sama lo" jawab seungmin

"Gue sibuk"

"Gue ga peduli"

Seungmin menerobos kedalam kediaman si hwang. Kakinya berhenti tepat didepan ruang tamu. Ruangannya berantakan serta beberapa sampah makanan berserakan.

"Ini kandang babi?" Tanya seungmin

"Bacot banget lo. Mau apa?" tanya hyunjin

"Gue mau penjelasan lo dulu"

"Penjelasan apaan sih?! Ngomong yang bener" ucap hyunjin meninggi

"Lo jadi sensian banget ketemu gue. Ada apa nih?" Ucap seungmin

Seungmin menyingkirkan beberapa sampah dan baju diatas sofa lalu duduk dengan tenang. Ia menatap hyunjin yang masih berdiri dan menatapnya nyalang.

"Kenapa?" Tanya seungmin

"Lo ada urusan apa sih?"

"Duduk dulu kali, biar enak ngobrolnya"

Hyunjin tak punya pilihan lain, setelahnya ia duduk di sofa. Masih dengan tatapan yang sama, ia menatap seungmin seakan ingin mengunyah seungmin siang itu juga.

"Tentang minhyun" ucap seungmin

"Oh, lo udah tau? Dari siapa? Jeje ya? Lo sembunyiin jeje dimana?" Tanya hyunjin

"Gue sembunyiin dia jauh dari lo dan ga bakal ketemu lo lagi mungkin" ucap seungmin

"Bangsat" umpat hyunjin

"Kenapa? Kenapa lo mau adopsi minhyun? Lo tau sendiri gue sayang banget sama dia. Dan lo tiba-tiba mau adopsi dia..."

"Gelagat lo aneh. Setiap gue titipin minhyun ke lo, lo pasti ngeluh ga suka minhyun yang lagi aktif-aktifnya ngerangkak kesana kesini. Terus tiba-tiba mau ngadopsi dia, alesannya apa?" Tanya seungmin

"Pertama, dia dipanti asuhan sebagai anak panti asuhan. Gue berhak ngadopsi dia bahkan siapapun berhak. Kedua, lo ga perlu tau alesannya" jawab hyunjin

"Changbin kan? Lo ada apa sama dia?" Tanya seungmin

Hyunjin menatap seungmin langsung saat nama changbin di ucapkan. Seungmin sudah menduga, ada sangkut paut besar peran changbin kini.

First And Last Flowers [Chanmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang