Chan tengah duduk disamping wooyoung. Keduanya hanya diam, bertolak belakang dengan changbin dan brian yang tampak saling berkomunikasi dimeja mereka. Wooyoung menatap chan seklias lalu melirik kearah seungmin.
"Lo siap?" Tanya wooyoung
"C-chan... hanya boleh cerita kalau.... wooyoung-ie tersenyum...kan?" Tanya chan
"Hm. Lo inget perjanjian kita kan?" Tanya wooyoung
"I-iya"
Hakim telah datang, seluruh peserta berdiri dari duduknya untuk menghormati hakim. Setelah hakim duduk, seluruhnya ikut duduk. Pengadilan dimulai.
Perkara dibuka oleh pihak changbin. Wooyoung menggenggam tangan chan agar tak terintimidasi.
"...Bahwa saudara chan sendiri bukanlah warga negara kita. 8 tahun ia berada dinegara kita tanpa membayar pajak dan lain-lainnya. Bisa jadi, saudara chan adalah teroris yang akan menghancurkan negara setelah menyeludup ke negara kita" ucap changbin
"Hakim yang terhormat, Izinkan saya untuk bertanya pada saudara chan mengenai penjelasan asal-usulnya" ucap changbin
Hakim setuju, memanggil chan sebagai terdakwa. Chan berdiri sedikit takut, lalu duduk disalah satu kursi untuk ditanyai.
"Apa anda tau, anda berasal dari mana?" Tanya changbin
Sekilas ia melirik pada wooyoung. Lelaki itu mengangkat bibirnya kecil, menandakan chan boleh menjawab.
"Chan-ie dari australia" jawabnya
"Apa ada hal yang dapat membuktikan bahwa anda berasal dari sana?" Tanya changbin
Chan diam setelah mendapat sinyal dari wooyoung. Changbin tersenyum miring setelahnya melanjutkan sesi bertanyanya.
"Ada keperluan apa hingga kabur ke korea selatan?" Tanya changbin
Sekali lagi lelaki itu terdiam. Changbin menghentikan sesi tanya jawabnya, setelahnya wooyoung mulai berbicara. Ia mendekati chan, bertanya beberapa pertanyaan untuk validasi.
"Hakim yang mulia, izinkan saya mekukan pertanyaan silang mengenai perkara" ucap wooyoung
"Permintaan diterima" jawab hakim
"Halo chan, izinkan saya untuk bertanya beberapa hal kecil oke?" Tanya wooyoung
"O-oke" ucap chan
"Ini warna apa?" Tanya wooyoung menunjuk jasnya
Seluruh peserta menatap heran pada wooyoung. Bahkan seungmin pun kaget mengapa wooyoung mengeluarkan pertanyaan tak masuk akal itu?
"Keberatan yang mulia, pertanyaan yang diajukan sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan perkara" protes changbin
"Lanjutkan" jawab hakim
"Baik yang mulia. Tolong, saudara chan untuk menjawab" ucap wooyoung
"Hitam" jawab chan
"Meja ini warna apa?" Tanya wooyoung
"Hijau"
"Kalau buku itu warna apa?"
"M-merah"
"Saya pertama kali bertanya tentang apa?" Tanya wooyoung
"C-chan-ie lupa..." jawabnya
"Hakim yang mulia, chan yang keterbelakangan mental memiliki daya ingat singkat tentang sesuatu hal. Pertanyaan yang bahkan saya ajukan belum 1 menit yang lalu sudah ia lupakan, lalu bagaimana ia bisa menjawab pertanyaan alasan ia kekorea 8 tahun lalu?" Tanya wooyoung
KAMU SEDANG MEMBACA
First And Last Flowers [Chanmin]
FanficBahkan seorang dengan keterbelakangan mental dapat membesarkan seorang anak dengan baik dan benar. Setiap hari, minhyun kecil selalu di sayangi oleh sang ayah, yaitu bangchan yang memiliki keterbelakangan mental. Membuat seorang dokter manis, kim se...