Sunghoon menghempaskan tubuhnya di atas kasur milik pacarnya. Ia menghela napasnya gusar, lengannya ia gunakan untuk menutupi bagian atas wajahnya. Heeseung yang merasa pacarnya sedang dalam suasana hati yang buruk, berinisiatif untuk menemani pacarnya sambil membuat suasana hatinya kembali membaik.
"Kamu kenapa?"
"Capek"
"Capek ngapain? Sini pundaknya aku pijat"
Heeseung mengambil posisi di belakang punggung Sunghoon. Tangannya memijat pundak si submisiv lembut. Sunghoon memejamkan matanya, merilekskan badannya, dan menikmati pijatan hebat dari Heeseung.
"Kak, lebih kenceng dikit. Kurang kerasa"
"Siap"
Heeseung memijat pundak pacarnya lebih kencang. Sunghoon merasa badannya lebih enak setelah mendapat pijatan di pundaknya. Badannya ia jatuhkan ke atas badan Heeseung. Punggungnya bersandar di atas dada bidang pacarnya. Heeseung tersenyum gemas. Sunghoon dalam mode manjanya benar-benar tidak bisa dilawan. Ia melingkarkan tangannya, memeluk tubuh yang lebih kecil, juga kakinya ia silangkan diantara kaki Sunghoon.
"Kamu kenapa, hm? Capek ngapain?"
"Capek sama semuanya"
"Coba cerita, sini aku dengerin"
Sunghoon membetulkan posisinya. Jari telunjuknya seakan melukis sesuatu di dada Heeseung. Ketika ia merasa siap, baru ia bercerita pada pacarnya.
"Sebelum berangkat ke rumah kamu, aku sempet dimarahin bunda"
"Kok? Kenapa sih sayangnya aku dimarahin bundanya? Kamu bikin kesalahan?"
"Bunda bilang aku main ke rumah kamu mulu. Padahal selama pekan ujian, aku gak main bahkan gak sempet ngehubungin kamu di rumah. Kamu udah kayak bagian dari keluargaku sendiri, emang salah? Kakak dan adik aku juga main pas aku lagi ujian. Sekarang kan aku cuma pengen ngehabisin waktu sama kamu. Ngelepas pusing abis ujian bareng kamu, salah kah?"
"Nggak sayang, itu gak salah. Tapi kamu harus nurutin bunda ya? Bila perlu aku aja yang main ke rumah kamu. Toh bunda pasti lebih seneng kalo anaknya gak keluar rumah, istilahnya ya quality time bareng bunda. Apalagi kamu dua bulan terakhir sibuk ngurus ini-itu jadi jarang ketemu bunda"
Sunghoon menghentikan pergerakan jari telunjuknya yang sedari tadi menari-nari di atas dada Heeseung. Kepalanya mendongak, mata jernihnya menatap mata hangat Heeseung. Kemudian kepalanya ia tenggelamkan di ceruk leher pacarnya, tangannya juga memeluk erat si dominan
"Aku juga pengen quality time bareng kamu"
"Kita bisa lakuin itu kapan aja"
"Jadi kamu gak mau quality time bareng aku hari ini? Aku baru selesai ujian lhoo"
"Iyaa sayang, sini seharian pelukan sama aku"
Heeseung menjadikan lengannya sebagai tumpuan kepala Sunghoon. Sesekali kepala si manis ia elus-elus lembut.
"Nanti lengan kamu kebas.."
"Gapapa"
"Tadi kamu bilang nurutin bunda, sekarang mau aja"
"Buat hari ini, buat besok kamu temenin bunda di rumah. Kalo sempet, aku mampir ke sana. Bareng kamu, nemenin bunda"
"Tapi besok ada kakak aku"
"Biarin, biar dia suka aku"
"Kak Heeseung!"
"Bercanda kok, aku cuma milik kamu"
"Beneran cuma milik aku? Terus kemaren yang boncengan berdua ke pantai anyer, itu siapa?"
"Hm? Maksud kamu Jake? Dia sepupu aku, sayang. Dari Australia mampir ke sini, terus aku ajak jalan aja biar dia tau sedikit daerah sini"