⌗ HEEHOON ⊰
1 year since milk carrot existed.
Heeseung dan Sunghoon pertama kali bertemu di sebuah toko buku. Sunghoon menjadi penjaga toko buku waktu itu, menggantikan shift pamannya saat sakit dulu. Heeseung tipikal orang yang sulit sekali jatuh hati pada seseorang. Tapi, pesona Sunghoon hari itu sampai membuatnya tidak berkedip. Rambut dikuncir ke atas oleh ulah anak-anak kecil yang suka main ke dalam toko buku tanpa permisi, bibir tipis berwarna peach, dan setelan santai tapi tetap rapi.
Heeseung sampai rela datang setiap hari ke sana hanya untuk melihat Sunghoon. Hingga akhirnya Sunghoon mulai penasaran dan duduk di depan Heeseung yang sedang membaca sebuah buku novel. Sunghoon sedikit merasa aneh. Heran dengan cara berpenampilan Heeseung yang agak nyentrik namun ternyata ia seorang kutu buku.
"Halo"
Heeseung sangat fokus dengan buku di tangannya. Baru ketika Sunghoon menyapa yang kedua kali, Heeseung tersadar sekaligus terkejut. Matanya membola dan wajahnya sedikit memerah.
"Aku ganggu kamu ya?"
Heeseung menahan napasnya. Sungguh, mendengar suara Sunghoon secara langsung membuatnya hampir kehilangan kesadaran. Ia menggeleng keras. Menolak mentah-mentah kiraan Sunghoon. Ia justru sangat senang bisa berdua dengan Sunghoon di tengah kesibukan si penjaga toko buku.
"Kamu suka baca buku ya? Kayaknya setiap hari kamu dateng ke sini. B-Bukan maksud aku gak suka kamu dateng setiap hari, aku cuma penasaran aja"
"I-Itu.. Ya.. Aku cuma suka baca buku aja sih. Kalo cover bukunya menarik aku bakal baca"
"Kamu baca berdasar cover bukunya?"
"Nggak juga sih. Kalo baca sampe akhir kan pasti seru. Namanya juga udah dicetak, masa gak seru?"
"Iya juga hahaha"
Lagi, Heeseung terpana. Bisa gila jika terus bersama Sunghoon. Cara ketawanya saja sangat manis. Tuhan, bawa saja Heeseung menghilang dari hadapan Sunghoon sekarang. Tidak, bawa saja ia dan Sunghoon ke suatu tempat hanya untuk berdua saja.
"Wajah kamu.. Merah? Kamu demam? Mau dibawain obat? Kayaknya aku nyimpen obat deh di tasku"
"Nggak perlu! Aku sehat kok. Beneran. Cuma kayaknya agak panas di sini"
"Pindah ke deket AC aja gimana? Deket tempat aku jaga. Aku jaga toko sekalian kamu ngadem"
"Boleh deh. Gak enak baca di tempat panas"
"AC sebelah sini emang rusak. Belum sempet beli baru karena belum dapet izin bosnya paman"
"Oh– kamu di sini.."
"Aku cuma gantiin shift paman aja. Nanti kalo paman udah sembuh, mungkin aku berhenti jaga di toko buku ini dan lebih fokus buat kuliah"
"Kalo kamu berhenti berarti aku gak bisa ketemu kamu lagi ya?"
"Kamu tiap hari dateng ke sini karena itu?" , tanya Sunghoon. Kedua alisnya mengerut dan bibirnya sedikit mengerucut membuat pout lucu terbentuk di bibirnya.
"B-Bukan! Bukan gitu.. Ya, ada benernya juga. Tapi, bukan itu alasan utamanya!"
Sunghoon tertawa kecil. Menggelengkan kepalanya sebentar lalu mulai mengerjakan tugas kuliahnya yang belum selesai. Sungguh, Heeseung tidak bisa melepas pandangan matanya dari Sunghoon meski sedetik saja.
'Tuhan, kalo aku jodohnya maka deketin aku sama dia, kalo bukan tolong jodohin aja aku sama dia. Tuker jodoh dia sama aku, biar jodoh dia sama jodoh aku yang lain'