7. Hari Kamis

418 47 1
                                    

📆 Kamis

Dhea dan Lifia keluar dari ruang kelas Akuntansi Biaya. Mereka keluar paling akhir karena malas berdesak-desakan dengan mahasiswa/i yang lain.

"Dhe, gue pulang dulu ya soalnya mau ada urusan."

"Oh iya, Fi."

"Lo nggak pulang juga ke kos atau pulkam gitu?"

"Enggak. Gue pulkam ntar sore, nungguin Syila selesai kelas."

"Terus sekarang lo mau ke mana?"

"Kantin."

"Yaudah kita ke bawah bareng yuk!"

"Ayo!"

•••

Sesampainya di depan pintu kantin, Dhea dan Lifia berpisah. Dhea masuk ke dalam sedangkan Lifia terus berjalan menuju parkiran.

Karena tadi sebelum berangkat ke kampus Dhea sudah sarapan, jadi ia hanya membeli corndog mozzarella dan es jeruk.

Setelah mendapatkan yang diinginkan, Dhea segera mencari tempat duduk.
Saat baru menggigit corndognya, tiba-tiba ada Fian dkk menghampiri Dhea.

"Hai, Dhe," sapa mereka bersamaan.

Dhea mendongak. "Hai guys," balasnya.

"Sendirian aja, Dhe?" tanya Fian.

Dhea hanya menganggukkan kepalanya.

"Gue temenin ya," ucap Fian. "Maksudnya kita temenin ya," ralatnya kemudian.

"Boleh-boleh," balas Dhea.

Lalu Fian dkk segera duduk. Fian ada di sebelah Dhea sedangkan yang lain di depannya.

"Nggak makan nasi, Dhe?" tanya Fian.

"Udah tadi," jawab Dhea.

Fian ber-oh ria.

"Kalian nggak pesen makan?" tanya Dhea.

"Iya, ini mau pesen. Dli, pesenin!" suruh Fian.

"Siap, Bosque!" seru Vadli me

•••

Di sela-sela makan.

"Ntar ada kelas lagi nggak, Dhe?

"Nggak ada, Yan."

"Berarti cuma sematkul doang?"

"Heem."

"Terus rencananya habis ini lo mau ke mana?"

"Nggak tau, perpus kali."

"Gimana kalau kita jalan-jalan?"

"Emang lo udah selesai kelas?"

"Enggak sih. Tapi kelas gue baru ntar siang, jadi ada waktu cukup lama buat jalan-jalan."

"Katanya habis dari kantin kita mau pulang, Yan. Ntar baru ke sini lagi pas mau kelas," sahut Vadli.

"Gue berubah pikiran. Daripada gue gabut di rumah, mendingan gue jalan-jalan sama Dhea," ucap Fian.

"Modus mode on!" cibir Riza.

"Bacot!" seru Fian. Lalu ia kembali menatap Dhea. "Jadi gimana, Dhe? Lo mau kan jalan-jalan sama gue?"

"Iya."

Fian tersenyum senang. "Habis makan kita langsung cabut ya," ucap Fian yang dibalas anggukan kepala oleh Dhea.

•••

3 Pilihan || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang